OELAMASI – Di tengah kesusahan warga yang terdampak badai siklon tropis Seroja yang terjadi dua pekan lalu, pemuda-pemudi GMIT Getsemani, Babau hadir meringankan beban mereka. Berjalan dari rumah ke rumah membagikan paket sembako berupa beras, minyak dan kebutuhan mandi.
Pendeta gereja Getsemani Babau, Boy W Bire Doko Neppa, M.Th, yang turut hadir dan membagikan sembako untuk para korban terdampak bencana menjelaskan kepada ˆ Minggu (18/4/21) bahwa, bantuan yang disalurkan kepada korban bencana ini bukan akhir, namun awal dari langkah besar yang akan terus di lakukan gereja lewat pemuda-pemudinya.
“Saat ini memang kami belum menjangkau semua warga yang berdampak, namun akan tetap berusaha untuk membantu setiap korban,”jelasnya.
Diharapkan juga dukungan dari banyak pihak untuk melanjutkan kegiatan ini. Termasuk dari pemuda yang lain, saudara maupun kenalan untuk masuk melalui pemuda Getsemani untuk menyalurkan bantuan ini kepada mereka yang terdampak dan masih butuh banyak hal untuk proses pemulihan pascabencana yang dialami.
‘’Mungkin kedepan kita butuh tambahan paket sembako lagi untuk dibagikan. Kemudian pakaian yang layak pakai, serta apa saja yang bisa diberikan untuk mendukung para korban bencana agar mereka cepat pulih dari keadaan ini,”tandas Boy.
Sementara di tempat yang sama, ketua pemuda gereja Getsemani Babau, Imanuel Mada, mengatakan bahwa, paket bantuan yang ada ini untuk keperluan sehari-hari korban terdampak bencana. “Memang benar belum menjangkau semua korban untuk saat ini,”jelasnya.
Setelah ini pemuda akan melakukan evaluasi lagi, untuk melanjutkan kegiatan tersebut. “Jika memang perkembangan ke depan ada sumbangan-sumbangan baik dari pemuda maupun para dermawan yang lain, maka akan kami lanjutkan untuk dapat menjangkau semua warga yang terdampak,”lanjut Imanuel.
Saat ini paket bantuan yang dibagikan merupakan hasil dari partisipasi pemuda dari Getsemani, Babau. “Kami semua berpartisipasi membagikan bantuan yang ada serta menguatkan para korban terdampak agar tetap kuat menghadapi cobaan ini,”tutupnya.
laporan : yandry imelson.
Komentar