Kemudian, saat mendatangi dapur umum sempat bertemu pejabat Dinas Sosial Pemkab Kupang, Oni Fangidae sudah menyampaikan semua keluhan mereka. ‘’Malah yang kami peroleh bukan bantuan tapi keluhan. Padahal posisi kami yang lebih sengsara,’’ katanya.
Janji memberikan bahan makanan, beras, telur dan mie instant pada Rabu (7/4) pukul 11.00 Wita bantuan akan diberikan, hingga saat ini tak pernah datang. Warga yang mengungsi hanya mendapat beras 100 kilogram sumbangan BNPB.
‘’Saya hendak menarik data korban bencana yang sudah terlanjur dimasukkan ke dapur umum, karena janji-janji belum ditepati dan bantuan tak ada sama sekali. Namun oleh pak camat Kupang Timur melarang, karena akan diberikan kepada pak bupati,’’ tambahnya.
Saat itu camat berjanji akan mengatur soal bantuan. Padahal sama saja bantuan juga tak pernah datang hingga warga kembali ke rumah merekan dari tempat pengungsian di gereja.
‘’Jika tidak percaya dengan pernyataan ini silahkan datang berkonfrontasi dengan saya, ada saksi yang saya bawa untuk menyaksikan dan mendengar janji-janji yang diberikan kepada kami. Janji yang seperti angin surga namun kenyataannya angin neraka,”kata Sekretaris majelis jemaat gereja Imanuel itu.
laporan: yandry imelson
Komentar