Siklon Tropis 94W Terdeteksi di Samudera Pasifik

Features931 Dilihat

JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor adanya bibit siklon tropis 94W yang mulai tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua pada Senin (12/4).
Mel

alui citra satelit Himawari-8, bibit siklon tropis yang terdeteksi di -5.8 LU-141.1 BT itu menunjukkan adanya petumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir.

Area dengan kecepatan angin maksimum (15-20 knot) terkonsentrasi di kuadran utara dan selatan dari pusat sistem. Adapun tekanan minimum bibit Siklon Tropis 94W mencapai 1007 hPa dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot atau 37 km/jam.

Baca Juga :  Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa keberadaan bibit siklon Tropis 94W dalam 24 jam kedepan ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam kedepan yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di beberapa wilayah di Tanah Air.

“Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelas Guswanto melalui keterangan tertulis.

Adapun sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak bibit siklon tropis 94W menurutnya meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga :  Dari Memungut Kembang Hingga Miliki Bengkel

Dalam hal ini Guswanto menekankan bahwa wilayah dengan level ‘waspada’ untuk potensi banjir bandang dua hari ke depan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah, Sulawesi Utara dan Maluku Utara. “Waspada Sulawesi Utara dan Maluku Utara,” katanya.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa gelombang tinggi 1.25 sampai 2.5 meter berpeluang terjadi di laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan utara Sangihe hingga Talaud, laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, laut Halmahera, samudera Pasifik utara Halmahera.

Kemudian gelombang tinggi 2.5 – 4.0 meter berpeluang terjadi di perairan Raja Ampat – Sorong, Manokwari, Biak, Teluk Cendrawasih, Jayapura – Sarmi, Samudera Pasifik, utara Papua Barat.

Baca Juga :  Sergey Sobyanin Umumkan Peluncuran Proyek Digital Tutor

Berikutnya gelombang setinggi 4.0 – 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.

Menyusul adanya informasi prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Seluruh pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat juga diharapkan dapat mempersiapkan segala hal yang dianggap perlu untuk mengantisipasi adanya dampak terhadap bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan dan pohon tumbang.

siaran pers BNPB/kupangterkini.com

Komentar