OELAMASI – Direktorat pelayanan kesehatan primer kementrian kesahatan bersama wakil ketua komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Lakalena melaksanakan kegiatan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru dan pelayanan kesehatan dasar. Selain memberikan sosialisasi tentang kesehatan, Melki juga sempat menyentil jajaran pemerintah kabupaten Kupang.
Berdasarkan pantauan kupangterkini.com Jumat (15/10/21) bertempat di Gereja Getsemani Babau, Emanuel Melkiades Lakalena, wakil ketua komisi IX DPR RI menyatakan bahwa, RSUD Naibonat hanya gedungnya yang besar namun tidak bertenaga. “Naibonat ini tidak jadi – jadi karena rumah sakit ini tidak diurus dengan benar oleh pemdanya,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa, rumah sakit Naibonat cukup besar namun tidak dikelola dengan baik. “Anggaran mau turun kesitu takut, orang mau taruh anggaran disitu takut apakah ini jadi benar atau tidak,” ucapnya penuh tanda tanya.
Lanjut Melki, seharusnya pemerintah membuat proposal dan bawa ke Jakarta. “Saya bantu urus, tetapi jangan masing – masing, saya sudah coba tidak bisa kalau masing – masing,” ucapnya.
Melki juga sempat mencontohkan seperti di Labuan Bajo dimana ia membantu rumah sakit disana dan mendapat Rp 130 miliar lebih. “Tapi, di Labuan Bajo itu bupati, wakil bupati serta kadis kesehatannya mau urus,” tanbahnya.
Melki menyatakan sudah seharusnya bupati, wakil bupati, ketua DPRD, kepala dinas serta direktur rumah sakitnya duduk bersama. “Bikin master plannya Naibonat tujuannya apa, saya bantu urus dan juga untuk Naibonat ini tolong dibantu doa,” ujarnya.
Selain itu, Melki juga menyatakan bahwa RSUP Manulai tahun depan sudah bisa beroperasi. “Tadi saya pergi mengecek pembangunannya, tahun depan kita sudah bisa pakailah,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar