OELAMASI – Rumah tidak layak huni bagi warga masyarakat masih sangat banyak kita temukan dibeberapa wilayah. Tidak terkecuali beberapa desa yang berada di kabupaten Kupang masih banyak dijumpai, sehingga pemerintah mengadakan program bantuan stimulan rumah swadaya (BSRS) bagi masyarakat.
Salmun Teuf, ketua badan permusyawaratan desa (BPD) menjelaskan kepada kupangterkini.com Rabu (21/7/21) bahwa, program BSRS mulai dikerjakan di desa Rabeka sejak Juni 2020 dan menurut perencanaan selesai pada Desember 2020. “Bantauan BSRS yang ada untuk desa kami sebanyak 40 unit dan itu diberikan kepada warga yang rumahnya sudah tidak layak huni,” jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa, di Desa Rabeka terbagi atas lima dusun. “Bantuan yang ada tersebar pada lima dusun, dengan seleksi yang cukup ketat,” ujarnya.
Salmun menambahkan kriteria penerima BSRS yaitu, secara administrasi harus mempunyai sertifikat, KTP serta KK yang menunjukkan calon penerima merupakan warga desa Rabeka. “Serta rumahnya memang sudah tidak layak huni lagi,” rincinya.
Sementara itu, Fredik Toni, seorang warga penerima rumah bantuan tersebut menyatakan bahwa sangat berterima kasih kepada pemerintah. “Program ini sangat bermanfaat dan sangat membantu kami, karena bisa dilihat sendiri kondisi rumah kami warga desa disini seperti apa,” jelasnya.
Sementara itu, fasilitator tekhnik, perencana sekaligus pengawas proyek Valent Lubalu mengatakan bahwa, program tersebut merupakan program kementrian PUPR. “Untuk tahun 2020 sebanyak empat desa mendapatkan program ini, dengan dana sebesar Rp 17.500.000 juta per unit, yaitu Rp 15 juta untuk pembelian material, Rp 2,5 juta ongkos tukang, untuk sisanya swadaya dari penerima bantuan,” rincinya.
Ia melanjutkan bahwa, program tersebut dikelola dinas kawasan pemukiman kabupaten Kupang. “Untuk tahun anggaran 2020/2021 diberikan kepada empat desa yaitu, desa Oesusu dan desa Fatukona di kecamatan Takari, desa Ponain kecamatan Amarasi serta desa Rabeka kecamatan Amarasi Timur,” jelasnya.
Selanjutnya ia menambahkan bahwa, desa Ponain, Oesusu dan Rebeka mendapat rumah bantuan rumah masing – masing 40 unit. “Sedangkan desa Fatukona 17 unit, dimana semua sudah melewati tahap seleksi yang ketat,” tambahnya.
Program yang ada, menurut Valent sesuai dengan program presiden yang menekankan agar hingga 2024 nanti diseluruh Indonesia sudah tidak ada lagi rumah tidak layak huni yang ditempati warga. “Untuk kelanjutan program BSRS ini pastinya masih ada ditahun berikutnya,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar