‘’Saya Larang Toko Glory Jangan Beroperasi Dulu’’

Berita Kota2465 Dilihat

KUPANG – Kegiatan jual beli di Toko Glory, Kelurahan Oepura, akan terus ditiadakan hingga lokasi tersebut benar-benar steril dari penyebaran virus corona. Toko tersebut hingga Selasa (9/2/21) masih ditutup oleh aparat desa setempat.

‘’Saya setiap hari lakukan pantauan terus terhadap karyawan dan toko itu, bila sampai dibuka akan saya suruh tutup. Sementara harus ditutup dulu tokonya, biar tidak ada masyarakat yang datang berbelanja,‘’ kata Lurah Oepura Nehemia Sunbanu kepada kupangterkini.com.

Kendati telah lima hari berlalu sejak istri pemilik toko itu meninggal, namun aparat desa setempat belum memperbolehkan beroperasi. Alasanya karena masih dalam pengawasan tim percepatan penanganan Covid-19 kota Kupang.

Baca Juga :  Umbu Praing : Sekalipun Bentrok Dengan Aparat, Aksi Damai Tetap Dilaksanakan

Manurut Surbanu, sudah ada pertemuan antara aparat desa dengan anak pemilik toko dan sama-sama menyetujui permintaan penundaan operasional.

Dikuatirkan bila ada pembeli datang ke tempat tersebut bisa terinfeksi virus corona yang kemungkinan masih ada di tempat tersebut.

‘’Anak almarhum mengerti larangan yang kita berikan. Sama-sama sepakat untuk tidak beroperasi dulu sampai ada kepastian dari tim satgas covid,’’ ujarnya.

Sementara seluruh karyawan toko itu sudah dua kali menjalani rapid test antigen. Namun hasilnya tidak diumumkan. Dan sekitar lokasi toko setiap pagi disemprot disinfektan oleh petugas dari dinas kesehatan.

‘’Penyemprotan itu atas permintaan saya sebagai lurah. Karena saya tidak mau masyarakat yang datang berbelanja terpapar covid-19,’’ tambah Sunbanu.
Sebelumnya, pada akhir bulan lalu, pemilik Toko Glory Piet Lie, meninggal akibat terpapar covid-19.

Baca Juga :  Mengambil Paksa Jenazah Covid - 19 Akan Diproses Hukum

Sepuluh hari kemudian istrinya Walfrida Maria Tan menyusul setelah isolasi di rumah sakit. Pasutri pengusaha ternama ini dimakamkan di Fatukoa.

(andi pah/kupangterkini.com)

Komentar