OELAMASI – Badai Siklon terjadi hampir setahun silam, sementara masyarakat yang terdampak hingga saat ini masih dalam tahap pemulihan. Masyarakat hingga saat ini masih menanti perhatian pemerintah dalam bentuk bantuan bagi mereka yang terdampak cukup parah.
Untuk itu, Ketua komisi III DPRD Kabupaten Kupang, Deasy Ballo Foeh yang ditemui kupangterkini.com Minggu (20/2/22) menjelaskan bahwa, badai Seroja sangat berdampak terhadap masyarakat.
“Mereka kehilangan rumah, harta benda bahkan ada juga yang kehilangan nyawa dan kerusakan itu hampir menyeluruh di Kabupaten Kupang,” jelasnya.
Deasy menambahkan bahwa, Komisi III setelah rapat dengar pendapat (RDP) dengan BPBD dijelaskan bahwa anggaran sebesar Rp 229 Miliar sudah ada.
“Diberikan pemerintah pusat untuk penanggulangan kerusakan – kerusakan terutama rumah – rumah yang diterpa badai Seroja,” tambahnya.
Bantuan tersebut bervariasi, mulai dari Rp 50 juta, Rp 25 juta dan Rp 10 juta. “Sekarang masih diverifikasi, dari pihak BPBD menyatakan maksimal hingga bulan Juli dananya sudah bisa diterima masyarakat,” jelasnya.
Terakhir, Deasy juga menyatakan bahwa jika nantinya dalam data penerima bantuan ada yang tidak terdata dan tercecer dapat mengecek ke Kelurahan maupun kantor Desa.
“Sehingga bantuan ini nantinya dapat membantu masyarakat dan tidak menjadi masalah yang lain,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar