Wilayah Kecamatan Amfoang Masih Terisolir

Kabupaten Kupang1248 Dilihat

OELAMASI – Data sementara posko tanggap darurat Kabupaten Kupang menyebutkan korban meninggal dunia sebanyak 12 orang dan dinyatakan hilang tiga orang. Dari korban meninggal tersebut delapan diantaranya adalah warga kabupaten Kupang.

Informasi yang dirilis ketua posko Obet Laha Minggu (11/4/21) rinciannya yaitu, warga desa Merbaun dan Toobaun, Amarasi Barat masing masing satu orang meninggal. Dua orang warga Takari, dua orang Kupang Timur, dua orang dari desa Mata Air, Kupang Tengah, dan seorang watrga Sulamu. Sedangkan tiga orang lainnya berasal dari kota Kupang, dua orang serta satu orang dari Alor.

‘’Untuk tiga orang korban yang dinyatakan hilang masih dalam proses pencarian hingga saat ini, mereka berasal dari Desa Tanini, Takari satu orang serta Desa Fatunaus, Amfoang Utara dua orang,’’ jelas Obet Laha yang juga sekda kabupaten Kupang itu.

Baca Juga :  Posko Kesehatan Melayani Semua Warga

Jumlah rumah warga yang terdampak sampai saat ini berjumlah 6.546 unit. Perinciannya, 2.043 unit rusak ringan, 963 rusak sedang dan 3.540 unit rusak berat. Sebanyak 24.284 jiwa terdampak bencana dari 6.071 kepala keluarga.

Selanjutnya untuk fasilitas publik yang terdampak sebanyak 33 unit. Yang terdiri dari fasilitas pendidikan 16 unit, fasilitas kesehatan 5 unit serta fasilitas peribadatan keagamaan 12 unit.

Untuk fasilitas pemerintahan berupa kantor kecamatan, kantor desa serta kantor kelurahan berjumlah 11 unit. Sementara untuk sarana infrastruktur berupa jembatan penghubung sebanyak 28 unit. Dengan rincian, sembilan unit rusak ringan, dua unit rusak sedang serta 17 unit rusak berat.

Sedangkan lahan pertanian yang terdampak bencana tersebut mencapai 8.007 hektar. Rusak ringan 2.713 hektar, 1.548 hektar rusak sedang serta 3.746 hektar rusak berat.

Baca Juga :  Adu Jangkrik Dump Truck Vs Avansa, Satu Orang Dirawat

Hingga saat ini masih terdapat dua wilayah yang terisolir oleh infrastruktur jalan dan komunikasi. Sehingga menghambat proses pendataan, pencarian maupun proses evakuasi korban.

Di Amfoang Timur terkendala jaringan telepon sehingga tak ada komunikasi ke sana. Sementara Amfoang pesisir tidak bisa dijangkau karena jembatan penghubung ke daerah tersebut tersapu banjir.

yandry imelson/kupangterkini.com

Komentar