KUPANG – Menyusul viralnya pemukulan oleh satuan polisi pamong praja (Satpol PP) terhadap salah seorang pemuda di Kelurahan Fontein, Assisten I Pemkot Kupang, Agus Ririmase menyebutkan kesalapahaman itu sudah diselesaikan. Tidak ada persoalan lanjutan setelah semua sudah menyadari kekeliruan yang terjadi.
‘’Dalam operasi itu kita lakukan dengan baik dan para pelaku sudah sadar mau ikut protokol kesehatan dengan menutup tempat usahanya pukul 19.00 Wita,’’ kata Ririmase saat dikonfirmasi Sabtu (30/1/21) malam.
Sebelumnya dalam video berdurasi 30 detik, terlihat salah seorang pemuda Fontein dihajar anggota satpol PP hingga jatuh tersungkur. Sejumlah pria lain ingin membantu namun berhasil dilerai oleh petugas pamong praja lain yang ada di sekitar situ.
Ririmase mengakui bahwa dalam operasi penertiban tempat usaha yang digelar Sabtu malam dirinya yang memimpin langsung. Hadir juga Camat Kota Raja, Kabag Protokol dan Humas serta Kasat Pol PP. Operasi ini bertujuan memantau pelaku usaha untuk tertib mentaati surat edaran walikota soal pengaturan jam usaha.
Dalam pantaun itu tim menemukan ada sejumlah pemuda di Kelurahan Fontein, Kecamatan Kota Raja, yang masih duduk berkumpul dan tidak menggunakan masker. Ketika hal tersebut diingatkan kepada mereka justru menunjukan sikap menantang, sehingga emosi petugas terpancing. Akibatnya pemukulan juga tak bisa dielakan. ‘’Duduk berkumpul tidak memakai masker, disitulah terjadi keributan pemuda di Fontein dengan Pol PP, ” ujar Ririmase saat dikonfirmasi kupangterkini.com lewat whatsapp sekitar pukul 22.15 Wita.
Menurutnya, petugas Pol PP tidak salah, hanya mendatangi dan meminta untuk membubarkan kerumunan saja bukan ingin adu jotos. Tapi petugas malah disambut dengan caci makian. ‘’Kita menghimbau kepada masyarakat kota kupang selalu memakai masker dan jaga jarak untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang terus meningkat. Tolong taatilah protokol kesehatan,” harapnya.
Dua hari lalu, saat memimpin penertiban pedagang yang diberi nama operasi protokol kesehatan kasih (Prokasih) Walikota Kupang Jeffry Riwu Kore juga sempat terpancing emosinya. Terlihat dalam siaran langsung facebook milik sang walikota lagi memegang kerah baju salah seorang pedagang makanan yang kedapatan masih membuka usahanya melewati waktu yang dianjurkan. (andi pah)
Komentar