DILI- Rakyat Timor Leste (TL) untuk kedua kalinya harus masuk lagi ke bilik suara untuk memilih Presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) periode 2022-2027. Pasalnya, pada pemilihan presiden (Pilpres) putaran pertama dari 16 kandidat presiden tidak ada yang mencapai prosentasi 50 + 1, sehingga Jose Ramos Horta yang meraih 303.477 (46,6%) dan Francisco Guterres Lu Olo meraih 144.282 (22,1%), melangkah ke pilpres putaran kedua.
Jumlah pemilih pada pilpres putaran pertama 856.613 orang, namun yang memilih 664.106 orang dengan suara sah 651.859 (98,16%). Jumlah pemilih pada pilpres putaran kedua akan bertambah karena pilpres putaran pertama banyak pemilih tidak memberikan hak suaranya karena kesalahan sistim dari Komisi Nasional Pemilihan Umum.
Pilpres putaran kedua pada 19 April 2022, sebanyak 864.754 pemilih akan menggunakan hak pilihnya di 1.200 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di 13 distrik dan 9 diantaranya berada di luar negeri.
Selain di Timor Leste, pemerintah melalui Komisi Pemilihan Umum (CNE) dan Sekretaris Teknik Administrasi Eleitoral (STAE) menyelenggarakan juga pemilu di luar negeri yaitu Korea Selatan dengan total pemilih (1.277), Irlandia (1.264), Inggris (2.234), Portugal (857) dan Australia (1.487).
Pilpres putaran kedua berlangsung pada 19 April 2022, dimulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00 WTL. Pada pilpres putaran kedua, pemilih akan memilih dua kandidat presiden yaitu Jose Ramos Horta nomor urut 01 dan Francisco Guterres nomor urut 02.
Kedua kandidat presiden Ramos Horta dan Lu Olo memilih di TPS (Tempat Pemungutan Suara) berbeda yakni Ramos Horta di Metiaut Dili dan Lu Olo di SD Farol Dili. Xanana Gusmao memilih di Balibar dan Lere Anan Timur di Lospalos.
Mantan Panglima Angkatan Bersenjata FALINTIL-FDTL, Letnan Jenderal Purnawirawan, Lere Anan Timor mengatakan dirinya dilema untuk memilih Horta dan Lu Olo. Karena itu, Lere meminta kepada pendukungnya untuk bebas memilih sesuai hati nuraninya.
“Saya dilema untuk memilih dua kandidat presiden ini karena Ramos Horta didukung Xanana Gusmao dan Lu Olo didukung Taur Matan Ruak. Saya tidak bisa pilih yang satu lepas yang lain. Karena itu, saya minta kepada pendukung saya untuk bebas memilih sesuai dengan hati nuraninya,” kata Lere.
Sikap KWTL
Sementara itu, Konferensi Wali Gereja Timor Leste (KWTL) melalui konferensi persnya di Kantor Pusat KWTL Balide, Dili, Senin (18/4/2022) mengimbau kepada umat Katolik di TL maupun di luar negeri untuk bebas memilih sesuai dengan hati nuraninya.
Juru bicara KWTL, Pastor Domingos Soares Maubere meminta agar umat ikut berpartisipasi pada pilpres putaran kedua yang berlangsung pada 19 April 2022. “Para uskup dari ketiga diosis yaitu Diosis Dili, Baukau dan Maliana meminta umat untuk berpartisipasi pada pesta demokrasi ini dan memilih kandidat presiden sesuai dengan hati nuraninya,” kata Pastor Domingos Maubere.
Ketua Komisi Pemilihan Umum, Jose Agostinho Belo ketika membuka debat kandidat presiden republik di Gedung Mahoka Rudal 8479, Surik Mas, Dili, Rabu (13/4/2022) malam, mengatakan semua proses pilpres putaran kedua berjalan lancar dan ia berharap kedua kandidat presiden memberikan kontribusinya agar proses pemilihan ini berjalan dengan baik dan lancar.
Pemilihan presiden republik kali ini adalah yang ke-5 setelah Timor Leste merestaurasi kemerdekaannya pada 20 Mei 2002. Hingga 20 tahun Timor Leste merdeka 4 orang sudah menjadi presiden republik. Mereka adalah Kay Rala Xanana Gusmao, Jose Ramos Horta, Taur Matan Ruak dan Francisco Guterres. Pada tanggal 20 Mei 2022, presiden baru untuk periode 2022-2027 dilantik. Hasil pilpres putaran kedua akan menentukan siapa yang akan dipilih rakyat dan menjadi presiden RDTL periode 2022-2027.
Laporan: Nela Mali (Dili)
Komentar