DENPASAR – Pihak keluarga Mia Tresetyani Wadu, pramugari Sriwijaya Air SJ 182 yang turut jadi korban saat pesawat itu jatuh pekan lalu, hingga Senin (18/1/21) masih menunggu kepastian informasi dari maskapai itu soal kapan jenazah bisa dikirim ke rumah orang tuanya di gang Tirta Gangga, Jalan Tukad Gangga, Renon, Denpasar. Semenjak berhasil diidentifikasi, 14 Januari lalu, keluarga meminta agar jenazah Mia disemayamkan di rumahnya sebelum dikuburkan di pemakaman kristen Mumbul, Nusa Dua, Badung.
Saat dihubungi kupangterkini.com baik sang ayah Zet Wadu maupun keluarga lainnya belum berani memastikan kapan jenazah akan tiba di Denpasar. Kendati sudah empat hari berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Jakarta.
Padahal sehari setelah jazad Mia teridentifikasi, pihak Sriwijaya Air meminta keluaga bersabar menunggu lengkapnya body part, baru jenazah dibawa ke Denpasar. Namun setelah empat hari belum juga ada kepastian. Sementara hingga Minggu (17/1/21) tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 24 jazad korban Sriwijaya Air. Tim ini masih membutuhkan waktu menyelesaikan ratusan kantong body part korban pesawat jatuh itu.
Pihak keluarga Mia menjelaskan kalau semua urusan kepulangan jenazah sudah menjadi urusan maskapai itu. ‘’Belum pak, tunggu info satu dua hari lagi. Kami sudah serahkan sepenuhnya kepada Sriwijaya Air. Termasuk barang di kost almarhum sudah di-packing, kami tunggu saja,’’ kata Nyoman Sampun Eka, salah satu kerabat Mia.
Menurutnya, sejak awal keluarga menyerahkan pengurusan jenazah kepada maskapai itu. Sedangkan perwakilan keluarga dipercayakan kepada rekan pramugari yang berasal dari Bali. Pihak keluarga nantinya menerima jenazah di Bandara Ngurah Rai, Tuban. Sehingga belum berani memberi infomasi pasti kapan jenazah tiba. (shitri/albert kin)
Komentar