KUPANG – Kematian Marsela Bahas, 18, warga Batakte, Kupang Barat hingga saat ini masih menjadi misteri, siapa pelakunya. Kini aparat keamanan punya tugas berat, menangkap pelaku yang secara sadis dan bengis menghilangkan nyawa gadis remaja itu.
Menanggapi kematian muridnya, Fany Ully, wali kelas 11 SMA 1 Negeri Batakte kepada kupangterkini.com Senin (1/3/21) mengatakan merekapun kaget mendengar kasus itu dan merasa sangat kehilangan.
‘’Anaknya pendiam dan selalu tersenyum, itu yang membuat saya selalu ingat,’’ jelasnya.
Menurutnya, kalau di kelas sosok almarhum hanya duduk diam dan membaca buku. ‘’Saya sering bicara dengannya tapi tidak lama,’’ tambah Fany
Jika di sekolah Mrcela punya beberapa teman akrab dan semuanya perempuan jarang ada yang laki-laki. Karena tidak pernah melihat duduk atau berbicara dengan teman sekolah yang laki.
‘’Sudah lama saya tidak pernah bertemu dangan Marsela juga karena masalah pandemi jadi proses belajar mengajar secara online, sehingga sekolah diliburkan,” jelasnya.
Barulah pada hari Kamis pagi (25/2/21) pihak sekolah mandapat kabar dari orangtuanya bahwa Marcela sudah tiada. Saat mendengar kabar tersebut, ada sedikit keheranan karena tidak ada kabar sebelumnya bahwa Marcela sedang sakit keras atau apapun dari keluarga.
Saat pihak sekolah mendatangi rumahnya dan langsung menanyakan kepada orang tuanya baru ketuan kalau murid pendiam itu dibunuh.
‘’Sempat saya tanya Marsela meninggalnya kenapa? Marsela meninggal karena dibunuh, sahut orangtuanya. Saya berharap pihak kepolisian secepatnya mengungkap pelaku tersebut dan diberi hukuman yang setimpal,”harap Fany.
(andy pah/kupangterkini.com)
Komentar