Planet Layak Huni di Luar Tata Surya, Akan Dicari Observatorium Timau Kupang

Pariwisata2198 Dilihat

LEMBAGA Penerbangan dan Antariksa Naional (LAPAN) sejak 2017 sudah membangun sebuah observatorium astronomi di kawasan Gunung Timau Amfoang Tengah kabupaten Kupang-NTT.

Observatorium ini akan menjadi observatorium nasional yang akan menggantikan tugas observatorium Boscha di Lembang-Jawa Barat.

Alasan penggantian sederhana, karena kawasan lingkungan Boscha sudah tidak gelap lagi pada malam hari, alias terpolusi cahaya oleh padatnya pemukiman.

Gunung Timau menjadi pilihan karena posisinya yang baik bagi sebuah observatorium berkelas nasional dalam kawasan langit selatan. dan juga di tunjang dengan lingkungan malam hari yang belum terpolusi oleh cahaya.

Dengan posisi yang mumpuni, dan juga ditunjang dengan penggunaan teleskop berukuran besar 3,8 meter, observatorium nasional Timau akan mampu untuk ikut dalam program pencarian “exoplanet” atau planet di luar tata surya, demikian yang di jelaskan oleh Kepala LAPAN Prof.Dr. Thomas Djalaluddin dalam wawancaranya dengan “Deutsche Welle”(DW).

Sudah tentu bagian penting dari program ini, demikian prof.Dr.Thomas Djalaluddin adalah mencari planet layak huni manusia seperti di bumi yang memiliki unsur carbon, hydrogen, oxygen dan nitrogen.Dalam kaitan ini, medsos ramai memberi bumbu termasuk mencari “alien”.

Alone (foto: paul j amalo)
Alone (foto: paul j amalo)

TAMAN LANGIT GELAP PERTAMA DI INDONESIA

Taman Langit Gelap sebut saja TLG adalah ikutan dari keberadaan sebuah observatorium. Nah… dengan dibangunnya observatorium nasional di Timau-Amfoang Tengah Kabupaten Kupang, otomatis terbangun pula sebuah TLG yg bukan saja menjadi kebanggaan NTT, tetapi merupakan aset TLG pertama di tanah air.

Untuk apa sih Taman Langit Gelap? Dengan adanya TLG maka lengkaplah kebutuhan penglihatan manusia.Kalau sianghari melihat kehidupan dunia di siang hari dan malam hari dapat melihat langit malam yang di penuhi dengan ciptaan Tuhan.

Siapapun yang berada di TLG akan dapat melihat pemandangan langit malam yang penuh dengan fenomena astronomi, seperti gugusan Bima Sakti, bintang-bintang yang bercahaya redup sampai terang sekali, planet yang tidak berkedip seperti bintang, dan hujan meteor yang terjadi dari bulan Januari sampai Desember.

Sebagai contoh dalam bulan Juni 2021, tepatnya tgl 27 Juni, terjadi puncak hujan meteor dengan intensitas antara 0-100 meteor perjam. Pada setiap bulan Oktober biasanya ada hujan meteor Draconit dengan intnsitas yang cukup banyak. Event langit malam yang dapat dilhat dari TLG juga merupakan daya tarik bagi para photographer mancanegara.

Dimana saja terdapat taman langit gelap? TLG terluas di dunia berada di Amerika yang disebut dengan Death Valley terletak di gurun Mojave California, seluas 3,4 juta ha.

Disebut death valley karena posisi tanah berada pada 86 meter di bawah permukan laut, suhu yang sangat panas dan malam yang gelap pekat, merupakn tempat terbaik untuk melihat hamparan Bima Sakti, melacak hujan meteor,serta pemandangan langit malam yang cerah.

Inggris memiliki 3 TLG yaitu di Northberland,Exmoor dan Brecon Beacon. Negara lain yang memiliki TLG adalah Jerman, Perancis, Polandia, Hongaria, dan TLG Transkarpatia di Ukraina.

TLG observatorium Timau Amfoan Kupang akan merupakan TLG yang cukup menjanjikan karena menempati posisi “langit selatan” yaitu bagian langit yang berada disisi selatan equator langit; lebih cerah disbanding posisi langit utara.

Disini menurut para astronom ada sekitar 2000 bintang tetap yang membentuk rasi bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Ada sekitar 10 rasi bintang terbagus yang dapat diamati dari TLG observatorium Timau Amfoang-Kupang tanpa kendala.

Seperti diketahui rasi bintang yang bagus dilihat antara lain Aquariu ini adalah rasi bintang terbesar dan cemerlang, rasi Orion, Octans, Crux, Aries, Leo, Canis Major,dll.

Disamping itu event langit malam yang sungguh menarik adalah hujan meteor yang biasanya terjadi pada bulan Juni, Oktober dan Desember setiap tahun, yaitu meteor dengan nama “draconit, geminid pada Desember, dan perseid” yang terjadi di langit utara tetapi dapat dilihat dari TLG Timau Amfoang Kupang.

Kepala LAPAN Prof.Dr.Thomas Djalaluddin juga memberitakan bahwa berbarengan dengan dibukanya observatorium Timau Amfoang Kupang, akan dibuka fasilitas pendidikan sains di Tilong Tarus bagi para anak sekolah TK, SD, sampai SMA.

Sudah tentu kita doakan agar rencana ini akan dapat direalisasi yang ujung-ujungnya menampah kemampuan SDM di NTT khususnya dan Indonesia umumnya.

Taman Langit Gelap observatorium nasional Timau Amfoang Kupang akan menerbangkan anda ke langit malam menelusuri fenomena astronomi yang mengasyikan.

penulis: Paul J Amalo

Baca Juga :   Desa Seki Miliki Potensi Wisata Potensial
Baca Juga :   Perahu Nelayan Tidak Bisa Beroperasi

Komentar


Deprecated: str_replace(): Passing null to parameter #3 ($subject) of type array|string is deprecated in /var/www/kupangterkini.com/wp-content/plugins/newkarma-core/lib/relatedpost.php on line 627