Sekitar tiga bulan, bibit asam itu saya tanam di lapangan. Selain tanam di Singaraja, dua buah poyibag saya bawa ke Denpasar, dan tanam di halaman belakang rumah di Jalan Muding Indah, Kerobokan.
Setelah tanaman besar lebih dari 11 tahun, tidak kunjung berbuah padahal tanaman yang sama di Singaraja telah beberapa kali berbuah.
Karena tidak berbuah saya potong satu pohon dan masih lagi satu pohon, dan inilah yang jadi petunjuk. Saya menyiramnya dengan Effective Microorganisme (EM4) aktif.
Saya menyiramnya hanya sekali saja dengan dosis siraman berat. Tidak sampai seminggu setelah penyiraman ternyata berbunga sangat lebat.
Saya sampai pangling karena tanaman asam seperti ditutup kain putih, daunyapun tidak kelihatan karena ditutup bunga. Bau bunganya sangat harum, hampir seluruh bunganya menjadi buah.
Saya tumben melihat kejadian ini, ternyata bunga-bunga ini menetas namun kecil-kecil. Soal berbuah kecil, mungkin disebabkan karena berbuah banyak.
Komentar