Viral, Artis Ibukota Serukan Akhiri Penderitaan Kuda

Features981 Dilihat

JAKARTA – Tiga selebriti Sherina Munaf, Melanie Subono dan Chelsea Islan bergabung dengan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) untuk memperkuat kampanye “Peduli Kuda Pekerja”. Tujuannya mengakhiri penderitaan kuda penarik delman di Jakarta dan daerah lainnya yang hidupnya seringkali terlantar dan menderita.

Sejak  2009, JAAN mulai menjalankan program untuk meningkatkan tempat tinggal kuda penarik delman di Jakarta. Juga mengadakan workshop bagi para kusir dan pemilik kuda mengenai cara perawatan yang sesuai dan diperlukan. Pelatihan cara memasang tapal kuda bahkan membuat pusat kesejahteraan kuda delman pada 2010. Namun karena keterbatasan anggaran terpaksa ditutup  2012 lalu.

Pertemuan Jakarta Animal Aid Network dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan
Pertemuan Jakarta Animal Aid Network dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan

JAAN juga mendesak pemerintah segera diterapkannya hukum dan peraturan yang lebih baik terhadap kepemilikan dan perawatan kuda delman. Selain itu, berhasil melobi pemerintah daerah untuk melarang adanya delman di beberapa tempat tertentu seperti Monas. Tapi sayangnya, semua ini berubah kembali setelah pemilihan gubernur 2016.  “Seluruh upaya kami untuk menolong kuda delman selama ini tidak membuahkan hasil karena pemerintah tidak memberlakukan peraturan khusus yang mengharuskan adanya perawatan yang sesuai dan kesejahteraan bagi semua kuda delman,” kata Femke den Haas, salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network dan Kepala Divisi JAAN Wildlife melalui siaran pers yang diterima kupangterkini.com, Selasa (26/1/2021)  Menurut Karin Franken yang juga salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network,  tahun 2020 adalah tahun yang sulit bagi semua orang karena seluruh dunia terkena dampak dari pandemi COVID-19 yang mengakibatkan penurunan ekonomi global.

Baca Juga :  Kaboax Berencana Manggung Keliling NTT

Karin mengatakan, selama ini kehidupan kuda pekerja sudah penuh penderitaan dan dalam satu tahun belakangan ini keadaan kuda pekerja semakin memburuk. “Sangat menyedihkan melihat semua kuda ini menderita. Tahun ini JAAN telah menolong dan menampung beberapa kuda yang saat itu dalam keadaan sangat kelaparan dan kondisi kesehatan yang buruk. Beberapa kuda ini ada yang dapat bertahan hidup, tapi sayangnya ada juga yang sudah tidak sanggup bertahan lagi,” ungkapnya.

“Kita tidak boleh melupakan kesejahteraan kuda- kuda ini. Mereka juga makhluk hidup. Mari kita bersama-sama memohon kepada pemerintah untuk membuat hukum dan  peraturan yang dapat menjamin kesejahteraan yang diperlukan untuk kuda di Indonesia,” kata Sherina Munaf menambahkan.

Baca Juga :  Kota Modern Tak Mungkin Bertahan Tanpa Teknologi Digital

Data yang diperoleh JAAN di lapangan,  para pemilik kuda hanya menunjukkan sedikit kepedulian terhadap kesejahteraan kuda mereka. Selama kuda tersebut masih bisa berlari dan dimanfaatkan tenaganya, mereka akan terus mempekerjakan kuda. Apabila kuda tersebut akhirnya tumbang karena sudah tidak kuat lagi, maka akan menjual kuda ke tempat pemotongan hewan.  “Kami sedang memulai pilot project dengan kepala suku dinas ketahanan pangan, kelautan dan pertanian Jakarta Selatan pada Februari 2021, berkolaborasi meningkatkan kesejahteraan kuda secara menyeluruh di Jakarta Selatan.

Kami sangat gembira dan berterima kasih atas inisiatif dan masukan dari Dr drh Hasudungan beserta tim.  Beliau dan kami berharap akan terbentuknya kerjasama yang baik dan jangka panjang,’’ujar Karin.

‘’Kami harap hal ini  dapat meciptakan kesadaran dalam kementerian dan departemen lainnya sehingga pemerintah dapat mendukung dan membantu permasalahan ini. Kami sangat mengharapkan pemerintah akhirnya setuju bahwa membiarkan semua kuda ini menderita adalah hal yang tidak dapat diterima,’’ tambahnya.  Menurut Adrianus Adhy Hane, media and government engagement of peduli kuda pekerja, kabar baiknya, sudah mendiskusikan proyek ini dengan Drh Rismiati MSE, kepala bidang peternakan dan kesehatan hewan, Dinas KPKP DKI Jakarta.

Baca Juga :  Orang Sabu Pertama Divaksin Sputnik

Dan sudah menyatakan komitmen bersedia melaksanakan program ini di seluruh wilayah kerjanya.  Sementara itu, Dr drh Hasudungan A  Sidabalok, MSi juga mengajak pemilik kuda memperlakukan kuda dengan baik. “Kami mengimbau pemilik kuda agar tidak mengeksploitasi kuda mereka dan mulai memikirkan kesejahteran kuda tersebut. Kami berharap bahwa kerjasama  dengan JAAN akan diikuti oleh wilayah lainnya di Jakarta sehingga kesejahteraan kuda dapat ditingkatkan secara menyeluruh,” ujar Hasudungan.  Perlu diketahui JAAN akan menyediakan vaksin tetanus, seminar tentang deworming dan pelatihan bagi para pemilik kuda mengenai cara memelihara, merawat yang sesuai, termasuk perawatan tapal kuda. (yan imelson)

Komentar