DILI- Kandidat Presiden Republik nomor urut 01, Jose Manuel Ramos Horta mengatakan apabila dirinya menang pada pemilihan presiden (Pilpres) putaran kedua, program pertama yang akan dilakukannya adalah menggelar dialog dengan anggota Parlamen Nasional dan Partai Politik untuk mencari solusi bagi penyelesaian persoalan-persoalan yang ada. Sementara kandidat presiden republik nomor urut 02, Francisco Guterres Lu Olo mengatakan bahwa menang atau kalah ditentukan oleh rakyat, namun dirinya siap bekerja sama dengan presiden baru pilihan rakyat.
Demikian deklarasi kedua kandidat presiden republik kepada wartawan usai menggunakan hak pilihnya di TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang berbeda yaitu Ramos Horta di TPS Kantor Desa Metiaut dan Lu Olo di SD Farol Dili, Selasa (19/4/2022).
Menurut Horta, hal yang menjadi perioritas bukan pembubaran Parlamen Nasional, tetapi memperbaiki atau mendudukan konstitusi RDTL yang dilanggar dan peraturan-peraturan yang ada di Parlamen Nasional, terutama memperbaiki bagian-bagian yang tidak ada hubungannya dengan aturan yang berlaku. Selain itu, ia juga akan berdialog dengan pemerintahan Konstitusional ke-8 pimpinan Taur Matan Ruak dan koalisi tiga partai politik dalam pemerintahan yaitu Fretilin, PLP dan KHUTO.
Dikatakan, dialog dengan pemerintahan Konstitusional ke-8 difokuskan pada pembentukan pemerintahan apakah tetap pemerintahan konstitusional ke-8 atau pemerintahan konstitusional ke-9 dan siapa yang akan memimpin pemerintahan ini.
“Saya akan berdialog dengan pemerintahan Konstitusional ke-8 dan ketiga partai yang ada di dalamnya yaitu Fretilin, PLP dan KHUNTO. Semua ini kita lakukan demi kebaikan untuk rakyat, negara dan bangsa. Kita juga ingin agar negara ini memiliki manajemen yang baik untuk memulihkan krisis ekonomi sosial,” tuturnya.
Mantan Presiden Republik periode 2007-2012 ini mengatakan pembubaran Parlamen Nasional dan pemerintahan bukan solusi yang baik bagi pemulihan krisis ekonomi sosial, tetapi dialog yang menjadi solusi untuk mendapatkan konsensus nasional.
Menyikapi surat yang dikirim Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Fretilin, Mari Alkatiri kepada Xanana Gusmao untuk melakukan dialog, Ramos Horta mengatakan dirinya siap untuk melakukan dialog, tetapi dialog yang berorientasi kepada perbaikan atau pemulihan krisis ekonomi yang berdampak pada masyarakat Timor Leste.
“Dialog ini akan segera dilakukan setelah adanya hasil pemilihan presiden putaran kedua. Hasil pemilihan presiden menunjukkan saya yang menang, maka saya akan segera lakukan dialog untuk mencari solusi bagi persoalan-persoalan yang ada selama ini, tidak perlu menunggu pelantikan. Dengan begitu solususi sudah ada sebelum pelantikan presiden republik yang baru untuk periode 2022-2027,” ujarnya.
Menang atau Kalah Rakyat Yang menentukan
Sementara itu, kandidat presiden republik, Francisco Guterres Lu Olo mengatakan menang atau kalah rakyat yang menentukan. Namun, ia optimis menang pilpres putaran kedua.
“Saya optimis menang pemilihan presiden putaran kedua, namun semuanya kembali kepada rakyat dan hasil pemilihan itu sendiri,” kata Lu Olo.
Francisco Guterres Lu Olo yang saat ini masih menjabat sebagai Presiden RDTL periode 2017-2022, mengatakan jika hasil pilpres putaran kedua menunjukkan dirinya kalah, maka ia siap bekerja sama dengan presiden baru pilihan rakyat.
“Inilah demokrasi kalah atau menang adalah hasil dari demokrasi. Saya ingin menang atau kalah dengan hormat,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekjen Partai Fretilin, Mari Alkatiri mengatakan dirinya menjamin bahwa kandidat presiden nomor urut 02, Francisco Guterres menang pada pilpres putaran kedua. “ Saya jamin Lu Olo menang,” kata Alkatiri.
Pada kesempatan lain, seorang pemuda bernama Pedro Ramos Ribeiro mengatakan suara yang diberikan untuk kandidat presiden pada pilpres putaran kedua ini adalah menentukan masa depan TL untuk lima tahun.
“Sebagai warga negara yang baik hari ini saya sudah menggunakan hak suara saya untuk memilih kandidat presiden republik secara demokratis dan berdasarkan suara hati saya,” katanya.
Berdasarkan pemantaun di lapangan menunjukkan masyarakat antusias datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya. Bahkan sejak pukul 6.30 WTL, rakyat berbondong-bondong ke TPS dan TPS mulai dibuka pada pukul 07.00 WTL.
Sementara itu, situasi tenang, damai dan tertib mewarnai pemilihan presiden republik putaran kedua di Dili maupun distrik-distrik lainnya.
Laporan: Nela Mali (Dili)
Komentar