Bocah SD Dianiaya Aparat

Hukum & Kriminal2144 Dilihat

BA’A – Seorang bocah sekolah dasar (SD) mengaku dianiaya oleh oknum aparat. Hal ini diutarakannya saat ditemui di rumah sakit umum daerah Ba’a, Rote Ndao.

Informasi yang didapat kupangterkini.com Sabtu (21/8/21) korban bernama Petrus Seuk, 13 mengaku dipukul oknum tentara tersebut pada bagian wajah beberapa kali. Serta ada juga luka pada bagian punggungnya.

Sementara itu, Ferdy Faharudin, paman korban menceritakan kronologi kejadian bahwa, peristiwanya hari Kamis (19/8) malam. “Saat itu Petrus sedang menonton TV, setelah itu datanglah oknum tentara tersebut, nah saat dia mendengar suara tentara tersebut dia takut dan bersembunyi di lemari” jelasnya.

Setelah itu, oknum tersebut mencari korban didalam rumah. “Jadi saat pak tentara menemukan dia di dalam lemari langsung hajar dia,” ucapnya.

Selanjutnya, oknum tersebut membawa korban untuk menanyakan dimana handphonenya disembunyikan. “Saat itu juga ia tidak dipulangkan kerumahnya, namun dibawa kerumah oknum tersebut,” tambahnya.

Besoknya baru ia pergi kerumah oknum tentara tersebut. “Dia semalaman tidak tidur serta dalam keadaan terikat dan berada dalam kamar mandi, maka saya membawanya kerumah saya,” lanjutnya.

Tidak lama kemudian ada dua orang datang dan menjemput korban dengan alasan agar menunjukkan dimana handphonenya. “Saya masih bilang ingat kalian membawanya tetapi jangan dipukul,” ucapnya.

Karena sudah cukup lama korban dibawa dua orang tersebut maka Ferdy memutuskan untuk menyusul mereka. “Jadi saya menyusul mereka, ternyata mereka sudh dirumah korban, sampai disana dia sudah pingsan dan semua sudah pada menangis,” ujarnya.

Selanjutnya, Ferdy menelpon ke pihak Kodim. “Jadi langsung direspon menanyakan lokasi dimana dan mengatakan bagian dari unit akan datang,” lanjutnya.

Karena keadaan korban sudah tidak memungkinkan jadi ia langsung diantar kerumah sakit. “Jadi saya mengambil tindakan pertama dulu, karena anak ini sudah kejang – kejang, saya takut, jadi saya menyuruh orang mengambil mobil untuk mengantarnya ke rumah sakit,” tambahnya.

Sampai dirumah sakit korban langsung dipasangkan oksigen. “Mungkin setelah 10 menit baru dia siuman, saya sempat tanya dia apakah dia yang ambil HP, langsung dia jawab bukan dia yang ambil, lalu saya tanya kenapa tadi lu mengaku ambil lalu dia jawab karena takut dan sudah dipukul,” jelas Ferdy.

Tidak lama kemudian pihak Kodim menyusul ke rumah sakit. “Semalam juga pihak Kodim berjumlah enam orang termasuk pelaku sudah duduk bersama keluarga dan memutuskan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan berdamai” tandasnya.

Diketahui, oknum tersebut bernama Arbi serta Boy dan juga ada beberapa rekan dari kedua oknum tersebut. Menurut Ferdy karena pelaku juga masih ada ikatan kekeluargaan sehingga malam tadi sudah diselesaikan dengan damai.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Ditpolairud Polda NTT Amankan 2,4 Ton Bahan Baku Bom Ikan
Baca Juga :  Ayah Randy : ''Beta Sedih Sekali, Tak Bisa Berkata Apa''

Komentar