Jika ada kecenderungan orang percaya bahwa vaksinasi adalah solusi (tapi bukan buatan negara lain atau negara tertentu), maka menjadi agak kontradiktif sikap responden yang mengamini bahwa Covid adalah senjata biologis (dari negara lain), tapi menolak untuk divaksin (buatan dalam negeri) sebagai upaya perlindungan diri dari senjata biologis tersebut.
Seharusnya responden menyambut gembira bahwa negara mereka sendiri telah menemukan vaksin atas senajat biologis buatan asing.
Gejala apa yang sedang ditunjukkan, terutama oleh kalangan muda?
Kedua, sejak awal pandemi, Russia percaya bahwa Covid-19 ini ancaman nyata, dan sosialisasi serta penanganan kepada ke publik berjalan baik. Tak pernah juga ada keterangan resmi mengenai virus ini sebagai senjata biologis, sebagaimana dikatakan oleh mereka yang percaya teori konspirasi.
Bukti keseriusan pemerintah Russia itu dapat dilihat pada beberapa vaksin yang dikembangkan. Vaksin pertama adalah Sputnik V, dikembangkan oleh Institut Gamaleya, didaftarkan pada 11 Agustus 2020.
Institut Gamaleya juga mengembangkan varian baru bernama Vaksin Sputnik Light dan Sputnik Nasal. Vaksin kedua ialah EpiVacCorona yang didaftarkan pada 14 Oktober 2020 oleh Vektor Rospotrebnadzor. CoviVac menjadi vaksin ketiga yang masih dalam tahap uji coba, dikembangkan oleh Chumakov Center yang berbasis di Moskow.
Komentar