Menpora Zainudin Amali : Shin Tae Yong Mengeluh, Timnas Perlu Pertandingan

Features893 Dilihat

JAKARTA – Uji coba tim nasional yang mulai digelar pada 5 Maret 2021 dan berikutnya pada 7 Maret 2021 merupakan bagian dari menguji fisik dan mental para pemain, setelah tak berkompetisi selama setahun. Pertandingan penting bagi tim nasional supaya siap bila harus bertanding di Piala Dunia U-19.

Tak adanya kompetisi selama setahun dikeluhkan pelatih tim nasional asal Korea Selatan, Shin Tae Yong. Karena kesulitan mengukur kemampuan para pemain untuk bertarung dengan para pemain negara lain. “ Bagaimana saya bisa membuat tim Anda jadi bagus, kalau kesempatan pertandingan tidak ada? Bukan uji coba biasa. Saya butuh atmosfer yang pemain bersedia mati-matian di lapangan,” kata dia.

Uji coba menjadi pembuka dalam rangkaian untuk memulai kembali kompetisi sepakbola di Indonesia. Kompetisi sudah mendapat restu dari Kepolisian. Setelah Presiden Joko Widodo menyatakan mendukung kompetisi digelar dengan disiplin protokol kesehatan. “Presiden bilang, mau main (sepakbola) di bulan pun, saya dukung.”

Menurut Zainuddin, setelah uji coba berlangsung lancar penerapan protokol kesehatannya, diharapkan bakal menjadi parameter untuk pelaksanaan Turnamen Pra Musim Piala Menpora pada 20 Maret-25 April 2021 di empat kota. Setelah dinyatakan lancar, barulah Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dianggap bisa digelar.

“Kalau ini (Turnamen Piala Menpora) lulus, kompetisi (Liga 1 dan 2) bisa jalan,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam acara diskusi daring “Kompetisi Sepakbola di Tengah Pandemi Covid-19”, Sabtu (6/2/21) petang.

Baca Juga :  Kota Modern Tak Mungkin Bertahan Tanpa Teknologi Digital

Implementasi protokol kesehatan menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan Piala Menpora. Simulasi pelaksanaan protokol kesehatan itu sudah diterapkan dalam uji coba tim nasional pada 5 dan 7 Maret.

PSSI dan PT Liga sebagai panitia penyelenggara diuji untuk menyiapkan dan disiplin dalam protokol kesehatan saat tim nasional bertanding uji coba melaan Persikabo dan PS Tira. “Maka, kemarin (5 Maret) saya pantau langsung. Jam 5 saya sudah di sana (Stadion Madya Senayan), pantau semuanya. Di mana kamar ganti pemain, di mana parkir ambulans. Semua saya cek,” kata Zainuddin.

Kata Menpora, pemerintah sadar, pembinaan olahraga prestasi mesti sudah dimulai. Tak cuma Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mendesak kompetisi bisa digelar. “Presiden Jokowi juga minta digelar. Presiden dukung penuh,” kata Menpora. Karena itu Zainudin berinisiatif menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk membahas pelaksanaan kompetisi Liga 1 dan 2.

Baca Juga :  Nona Berdarah Sabu, yang Rajin Sembahyang

Kompetisi penting, karena menjadi latihan bagi pemain Indonesia untuk kembali terbiasa bermain. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-19. “Kita perlu turnamen, pertandingan. Kan ujung dari pembinaan sepakbola adalah prestasi. Kompetisi adalah bagian dari pembinaan,” kata Menpora.

(bersambung)

Komentar