Petani Rumput Laut Desa Lifuleo Meradang, Akibat Limbah, Gagal Panen

Regional266 Dilihat

OELAMASI – Sejak tahun 2023, petani rumput laut desa Lifuleo, kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang resah dengan keberlangsungan kehidupan mereka. Pasalnya, rumput laut yang dibudidayakan kebanyakan gagal panen karena adanya limbah yang merusak usaha para petani.

Salah satu petani rumput laut, Teofilus Liman  ketika ditemui menyatakan bahwa adanya limbah PLTU yakni limbah Batu Bara sehingga tidak ada rumput laut yang berhasil. “Adanya limbah PLTU sehingga sampai saat ini tidak ada yang jadi, limbahnya dibuang ke lauk, kalau tidak percaya mari kita turun, kita lihat langsung,” ucapnya kepada kupangterkini.com.

Menurutnya, kebanyakan masyarakat desa tersebut bekerja sebagai petani rumput laut dan karena hal tersebut masyarakat kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidup. “Yang jelas kami petani rumput laut dirugikan, sangat dirugikan,” tegasnya.

Selanjutnya, Epsam Mada juga menambahkan bahwa ada solusi terbaik untuk para petani. Karena menurutnya seharusnya selain memikirkan keuntungan pribadi (perusahaan) namun juga memikirkan kelangsungan masyarakat dalam hal ini petani rumput laut.

Baca Juga :  Virus Baru Serang Ternak Babi

“Menurut saya pribadi, sisi positifnya kami mengakui PLTU ini bisa menutupi kekurangan listrik di pulau Timor ini. Tapi harusnya perusahaan juga memikirkan masyarakat, disini masyarakat diabaikan dan dirugikan,” celetuknya.

Sementara itu, dari belasan warga yang hadir semua mengamini apa yang dikeluhkan Epsam dan Trofilus terkait nasib mereka. Untuk itu semua warga yang hadir berharap ada solusi terbaik mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut.

Baca Juga :  Bendungan Raknamo Sudah Mengairi 36 Hektar Sawah

Ketika media mendatangi PLTU Timor-1 untuk mengonfirmasi keluhan petani rumput laut desa Lifuleo, pimpin PLTU tidak berada di tempat. Hal tersebut berdasarkan informasi penjaga keamanan yang piket dan mengarahkan agar kembali lagi Senin (6/10) nanti.

laporan : yandry imelson

Komentar