58 Anggota Ikuti Pendidikan Kader Pratama

Politik941 Dilihat

KUPANG – Dewan pimpinan daerah PDI perjuangan provinsi NTT melaksanakan kegiatan pendidikan kader pratama berlangsung sejak 5 – 8 Desember besok. Sebanyak 58 calon kader dari zona kota Kupang, kabupaten Kupang dan Sabu Raijua mengikuti kegiatan yang bertempat di susteran SSps Belo, kota Kupang.

Informasi yang didapat kupangterkini.com Selasa (7/12/21) acara tersebut dibuka secara resmi oleh ketua DPD PDIP provinsi NTT, Emilia Nomleni. Turut hadir dalam kesempatan tersebut jajaran pengurus DPD PDIP NTT, Sekertaris PDIP kota Kupang, Nikolaus Fransiskus, pengurus DPC kabupaten Kupang, DPC Sabu Raijua serta ketua badiklat daerah DPD PDIP NTT, Gabriel Niron.

Dalam sambutannya, Emilia Nomleni menyatakan bahwa, partai mempunyai kewajiban sejarah untuk menyelenggarakan pendidikan baik yang bersifat kedalam maupun keluar. Dalam AD/ART partai telah ditegaskan bahwa pendidikan kader wajib dilaksanakan oleh tingkatan partai secara berjenjang.

Adapun tujuan dari pendidikan harua menjawab berbagai tantangan diantaranya mengembalikan roh ideologis yang menjadi panduan dalam gerak partai serta kader. Sebagai pergerakan berjiwa, pergerakan yang didorong oleh keinginan luhur dan bukan sekedar mengejar jabatan politik pemerintahan.

Diklat juga dimaksut untuk mengembalikan orientasi perjuangan agar para kader – kadernya tidak lebih dalam masuk perangkap pragmatisme dan pengkaderan politik. Seakan – akan, politik hanya ukuran mengisi jabatan, parlemen dan eksekutif sebagaimana ditegaskan oleh ketua umum dan ajaran bung Karno bahwa arena konkrit perjuangan ada di rakyat dan melalui praksis pengorganisasian kekuatan rakyat.

Emilia Nomleni yang juga ketua DPRD Provinsi NTT tersebut menceritakan napak tilas serta beberapa kisah perjuangan dirinya, para sesepuh dan kader PDIP selama puluhan tahun sejak 2002 yang akhirnya ia menjadi ketua DPD PDIP NTT serta ketua DPRD. Emi mengisahkan pertama kali mengikuti pendidikan kader tersebut, ia hanya menganggap seremonial belaka.

Namun setelah mengikuti pendidikan kader, ia mendapatkan banyak ilmu politik. Sehingga menurutnya, pendidikan kader pratama sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas kader.

“Saya dulu awalnya ikut pendidikan kader pratama ini juga saya anggap biasa saja, bahkan saya bilang kalau kelihatan ini saja lebih baik saya pulang. Tetapi saya coba untuk bertahan sampai habis dan mendapatkan banyak ilmu dan dan pengetahuan yang meningkatkan kapasitas diri saya sebagai kader. Kalau waktu itu saya tidak ikut pendidikan kader mungkin hari ini saya tidak bisa jadi ketua DPRD NTT,” ucapnya.

Sementara itu, ketua panitia pendidikan kader pratama 2021 Yuliana Elisabeth Adoe mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan kader sesuai dengan tugas yang diberikan partai. “Agar benar – benar hadir dan menjadi bagian dalam penyelesaian masalah – masalah rakyat, memiliki kemampuan mendidik serta kemampuan mengorganisir sehingga mampu membantu kerja partai dalam meningkatkan kerja – kerja politiknya,” tandasnya.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Soal Mosi Tak Percaya, Ketua DPRD Bilang Itu Dinamika Politik
Baca Juga :  Orient Tunggu Keputusan Kemenkumham Soal Status WNI

Komentar