PDIP Dukung Paslon Takem Radja Pono

Politik1107 Dilihat

KUPANG – Akhirnya DPD PDIP NTT memastikan memberikan suara dukungan kepada pasangan calon (Paslon) bupati Sabu Raijua nomor urut 03, Takem Radja Pono – Herman Hegi Radja saat pemungutan suara ulang (PSU) yang akan dilangsungkan (7/7) nanti. Bersama paslon Nokodemus Rihi Heke – Yohanis Uly Kale, keduanya akan mengikuti PSU setelah paslon terpilih Orient Riwu Kore – Thobias Uly didiskualifikasi akibat masalah kewarganegaraan.

Sehubungan dengan keputusan mahkamah konstitusi (MK) nomor 133, 134, 135/PHP BUP XIX/2021 yang mebatalkan KPU daerah Sabu Raijua, dan mendiskualifikasi Orient Patriot Riwu Kore dan Thobias Ully yang diusung PDIP Perjuangan pada pilkada serentak 2020. Maka DPP PDI Perjuangan menyampaikan kepada kepada seluruh jajaran struktural partai tingkat DPD, DPC, Anggota Fraksi, DPRD Provinsi maupun Kota/Kabupaten, kepala daerah/wakil kepala daerah maupun seluruh kader PDI Perjuangan se-provinsi NTT terkait rekomendasi dukungan pasangan calon bupati/wakil bupati pada PSU Sabu Raijua.

Setelah mempertimbangkan surat DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT perihal permohonan rekomendasi dukungan pasangan calon bupati/wakil bupati Sabu Raijua. Maka, DPP PDI Perjuangan memberikan dukungan kepada pasangan Takem Irianto Radja Pono dan Herman Hegi Radja Haba dalam surat keputusan (SK) nomor 3037 yang ditandatangani Bambang Wuryanto selaku ketua DPP PDIP serta sekertaris jendral Hasto Kristiyanto tanggal 28 Juni 2021.

Cendana Abubakar, ketua badan pemenangan pemilu (Bapilu) DPD PDIP provinsi NTT menyatakan kepada media Selasa (29/6/21) bahwa, dukungan yang diberikan kepada paslon Takem Irianto Radja Pono dan Herman Hegi Radja Haba melalui hasil survey yang menjadi syarat utama. “Setelah survey keluar bulan Juni, maka DPP mengeluarkan instruksi pemenangan Sabu Raijua, proses ini cukup panjang,setelah dinamika putusan MK,” jelasnya.

Baca Juga :  Korinus Masneno Daftar Lewat Nasdem

Malam ini (29/6) DPD akan turun ke Sabu Raijua dan mengadakan rapat dengan seluruh struktur untuk menjalankan instruksi DPP. “Untuk secara jujur, bermartabat, bekerta memenangkan paket yang direkomendasikan, ini prosesnya dari bawah dan melalui proses yang cukup panjang, tambah Cen.

Cendana juga menambahkan bahwa, proses di PDI Perjuangan semuanya dari bawah, serta banyak indikator yang dipakai. “Jadi proses ini terbuka, solidaritas dari tingkat bawah tergambar dari usulan termasuk hasil survey,” lanjutnya.

Saat ditanyakan apakah tidak mepet waktunya PDIP memberikan rekomendasi dukungan terhadap paket tersebut, Cendana menjelaskan bahwa, kalau pilkada normal ini tentunya telat. “Namun karena ini PSU, bagi kami ini biasa, toh masyarakat dibawah juga sudah mengerti, sudah paham demokrasi, tinggal membutuhkan legitimasi suara partai mau dikemanakan, karena kami partai pemenang di Sabu cukup signifikan baik pileg maupun Pilkada normal yang hampir 49 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  Orient Hargai Keputusan MK, Minta Pendukungnya Tahan Diri

Cen juga menambahkan bahwa, awalnya masyarakat sempat kecewa pilihan mereka didiskualifikasi. “Setelah kami mengukur ulang hasil survey serta tokoh masyarakat dan tokoh politik mampu meredam situasi pasca putusan MK, saya kira kekecewaan itu awalnya ada tapi sekarang masyarakat sudah berpikir memilih pemimpin baru yang membawa perubahan di PSU nanti,” tegasnya.

Baginya, kekecewaan jangan dipelihara serta menghimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang mereka inginkan. “Mari kita menatap kedepan untuk membangun Sabu Raijua,” lanjut Cen.

Ia menambahkan bahwa, PDI Perjuangan juga tidak bekerja sendiri, namun ada juga Golkar serta Pan yang mendukung. “Jadi PDIP tidak bekerja sendiri tapi didukung beberapa partai, jelasnya.

Terakhir, Cen berharap PSU dapat berlangsung dengan baik. “Tinggal masyarakat menentukan pilihan nanti dengan titipan tidak mempercayai isu – isu dan tidak terserang politik uang, juga pesan kepada bawaslu jangan sampai hanya tajam di MK tetapi tidak tajam dalam proses PSU,” tandas Cen.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Perahu Tenggelam, Satu Nelayan Hilang

Komentar