OELAMASI – Wahana flying fox yang berada di kawasan Bendungan Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, saat ini menjadi destinasi ekowisata baru yang sangat diminati warga kota dan kabupaten Kupang. Namun beberapa hari terakhir pengunjung yang hendak ke wahana tersebut kesulitan mengakses jalan menuju ke sana. Penyebabnya karena kondisi jalan raya ke area permainan mengalami kerusakan sangat parah.
Alfonsus Tahik, pelaksana kelompok tani hutan Baru Terbit kepada kupangterkini.com Minggu (28/3/21) menjelaskan jalan raya itu sudah empat hari rusak. “Sehingga, pengunjung yang memakai mobil tidak bisa melewati jalur menuju wahana permainan. Mareka harus berjalan kaki untuk sampai ke lokasi,’’jelasnya
Memang ada jalan dibuat disamping pos penjagaan sebagai alternatif namun karena masih jalan tanah, ketika hujan maka tidak bisa dilewati. “Jadi jalan yang rusak tersebut merupakan akses penting untuk pengunjung,”tambahnya.
Karena jalan tersebut rusak parah, aspalnya terbelah dan nyaris menciptakan lubang. Juga retak mengikuti panjang jalur jalan, sehinga bila ada kendaraan yang melintas beresiko terjadi kecelakaaan.
Akibatnya, pengunjung jadi minim dan pendapatanpun berkurang hingga setengah dari biasanya. Padahal sebelum jalan tersebut rusak pendapatan untuk kelompok tani cukup besar, mencapai Rp 5 juta per minggu.
Alfonsus dan kelompoknya berharap instansi terkait dapat segera memperbaiki jalan tersebut sehingga pengunjung mudah untuk mengakses ke lokasi ekowisata itu. “Sudah sempat kami laporkan ke dinas PU serta Balai Sungai yang sudah turun meninjau namun belum ada tindakan lanjutan,”jelasnya.
Rencananya kelompok tani ini bakal menambah wahana permainan di kawasan bendungan. Termasuk menurunkan harga tiket bermain flying fox yang semula Rp 40 ribu menjadi Rp. 25 ribu saja.
‘’Namun masih akan dibahas awal bulan depan,’’ kata Alfonsus Tahik.
yandry imelson/kupangterkini.com
Komentar