Survei, Teori Konspirasi dan Pemberontakan Kaum Muda

Features2544 Dilihat

Ketiga, situasi pandemi di Russia yang membaik meski terjadi penyebaran ke banyak wilayah di seluruh Rusia. Awalnya, pandemi berhasil dilokalisir di kota besar, terutama di Moscow dan Saint Petersburg. Dari total 4.220.291 kasus, 1.660.621 terjadi di Moskow (City dan Oblast), Saint Petersburg, dan Nizhny Novgorod. Sisanya menyebar ke 62 wilayah lainnya, seiring dicabutnya beberapa pembatasan oleh kota-kota yang menjadi pusat pandemi.

Pengurangan pembatasan memang dilakukan secara bertahap. Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan dalam 1-2 bulan ke depan Moskow akan kembali normal dengan mencabut semua pembatasan akibat pandemi. Langkah ini segera diambil dengan melihat angka vaksinasi di Moskow yang tinggi, terutama untuk para lansia (65 tahun ke atas), angka terinfeksi harian yang semakin menurun, serta angka rawat inap akibat Covid yang konsisten surut di Moskow, pusat pandemi Russia.

Keseriusan menangani dampak pandemi (secara kesehatan dan ekonomi) yang diiringi dengan sosialisasi dan pemberitaan yang benar berbasis ilmiah pun masih mengalami distorsi, sehingga masih banyak orang yang percaya bahwa virus ini adalah senjata biologis.

Apakah ini bukti bahwa politic of fear dengan pesan yang menakut-nakuti masih sangat efektif di lapangan? Ataukah cara pandang warga Russia masih bercorak era Uni Soviet yang dipenuhi dengan aneka konspirasi selama perang dingin membuat mereka percaya bahwa Covid-19 adalah senjata biologis? Sungguh pertanyaan yang tak mudah dijawab.

Namun setidaknya, survei ini menunjukkan bahwa anak-anak muda yang skeptis dalam politik, memanifestasikan pemberontakan politiknya dengan bersikap skeptis terhadap vaksinasi yang dilakukan pemerintah Rusia. Survei Levada Center pada April 2020, diberitakan oleh The Moscow Times dengan judul mencolok: 4 dari 5 Pemuda Rusia, Apolitis.

Baca Juga :  Perang Hati-hati

Hal ini terjadi seiring dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Vladimir Putin yang tinggal hanya 28 persen, terendah sepanjang 14 tahun terakhir (*)

Komentar