Awal Tahun, Satu Balita Meninggal Akibat DBD

Berita Kota1035 Dilihat

KUPANG – Pada Januari ini Kota Kupang sudah mencatat terjadi 59 kasus demam berdarah dengue (DBD) dan seorang sudah meninggal.  Meski, angka ini lebih rendah dibanding bulan yang sama di tahun lalu. Untuk memutus mata rantai penyakit ini, peran keluarga menjadi kunci utama.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes, Sri Wahyuningsih,  Kamis (21/1/21mengatakan, ‘’Sudah 59 kasus seorang balita meninggal.  Saya lupa kasusnya ada di kelurahan mana, tapi ada di Kota Kupang.

Sri menambahkan, kunci utama memutus  mata rantai penyebaran ada pada keluarga. Apalagi ditengah pandemi covid-19, warga kota dianjurkan tetap di rumah saja. Tiap keluarga memiliki waktu lebih banyak membersihkan dan merawat lingkungan rumah. Intinya, bagaimana keluarga, sama-sama merawat kebersihan lingkungan, membuat suasana  nyaman dan bersih agar  jentik tidak berkembang.

Baca Juga :  Kapolda NTT : Komitmen Kita, Negara Berpihak Pada Korban

“Jika lingkungan bersih, dengan otomatis jentik  tidak akan berkembang. Pemberantasan sarang nyamuk ini, hanya bisa dilakukan dengan cara menutup, menguras dan menabur abate pada tempat  penampungan air.’’ tambahnya. 

Dia juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat, apalagi memasuki musim penghujan. Waktu dimana menjadi fase berkembangbiak jentik. Untuk itu, kebersihan lingkungan wajib diperhatikan(Andi Pah)

Komentar