DILI- Kandidat presiden Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) nomor urut 14, Jose Ramos Horta terus memimpin perolehan suara pada perhitungan suara yang dilakukan Sekretaris Teknik Administrasi Pemilihan (STAE). Hingga pukul 17.00 WTL, mantan presiden RDTL periode 2012-2017 ini meraih 271.940 suara (45,81%).
Sedangkan kandidat presiden nomor urut 6, Francisco Guterres Lu Olo menempati posisi kedua dengan meraih 133.371 suara (22,47%). Disusul Armanda Berta dos Santos dari Partai KHUNTO berada di urutan ke-3 dengan memperoleh 53.392 suara (8,99%). Letnan Jenderal (Purn) Lere Anan Timur menempati posisi ke-4 dengan mengantongi 43.704 suara (7,45%). Mariano Assanami Sabino dari Partai Demokrat berada di posisi ke-5 dengan meraih 43.501 suara (7,41%). Anacleto Bento Pereira menempati posisi ke-6 dengan mengantongi 12.556 suara (2,14%). Sedangkan 10 kandidat lainnya prosentasi perolehan suara dari 1% hingga 0%.
Dari total pemilih yang terdaftar 859.613 orang terdiri dari 310.163 (51,46%) laki-laki dan 292.604 (48,54%) perempuan. Namun, dari jumlah pemilih yang terdaftar, yang menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden RDTL periode 2022-2027 pada 19 Maret 2022 sebanyak 602.767 (70,12%), tidak ikut memilih 256.846 (29,88%).
Merujuk pada perolehan suara yang terus dipimpin kandidat presiden dari Partai CNRT, Jose Ramos Horta, Wakil Ketua Partai CNRT di Parlamen Nasional, Patrocino Fernandes mengatakan bahwa Partai CNRT yakin dan percaya kandidat mereka menang ronde pertama dan kecil kemungkinan untuk pemilihan presiden putaran kedua.
“Meskipun perhitungan suara sedang berjalan, namun kami yakin dengan perolehan suara yang terus dipimpin kandidat presiden Ramos Horta, sangat kecil kemungkinan untuk pemilihan presiden putaran kedua,” tuturnya kepada wartawan di Gedung Parlamen Nasional, Dili, Senin (21/3/2022).
Sementara itu, anggota Parlamen Nasional dari Fraksi Fretilin, Jose Agostinho Somotxo mengatakan dirinya belum mau berkomentar tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah karena perhitungan suara belum final. “Kita belum tahu tentang pemilihan presiden kali ini hanya satu putaran atau dua putaran. Kalau hanya satu putaran, maka siapa yang terpilih jadi presiden republik adalah presiden untuk semua rakyat Timor Leste, juga sebagai panglima tertinggi di negara baru ini,” tuturnya.
Mantan Menteri Pertahanan Timor Leste ini juga mengatakan jika terjadi pemilihan presiden putaran kedua, maka kesempatan untuk 256.846 pemilih yang tidak sempat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden putaran pertama dapat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden putaran kedua.
Sebelumnya, kandidat presiden Ramos Horta mengatakan bahwa dirinya yakin dan percaya akan menang pemilihan presiden putaran pertama. Ramos Horta menang di 11 distrik masing-masing, Aileu, Ainaro, Bobonaro, Cova Lima, Ermera, Dili, Oe-Cusse, Liquica, Manufahi, Manatuto, dan Lautem. Sementara Lu Olo hanya menang di dua distrik yaitu Viqueque dan Baucau.
“Saya percaya dan yakin menang ronde pertama karena hasil perhitungan sementara menunjukan saya unggul dalam perolehan suara. Karena itu, saya tidak pikir lagi untuk periode kedua,” kata Ramos Horta.
Ramos Horta juga mengatakan selama masa kampanye yang melibatkan lider kharismatik Kay Rala Xanana Gusmao, keduanya berjanji kepada pendukungnya untuk menang ronde pertama. Hasil sementara sudah menunjukan bahwa janji itu benar-benar diikuti pendukungnya.
“Saya senang karena jumlah pemilih meningkat dari pemilihan presiden sebelumnya. Hal ini membuat saya makin yakin untuk menang ronde pertama. Pada saat kampanye, saya dan Xanana sudah kalkulasikan pendukung yang akan memilih saya. Karena itu, saya tidak pikir lagi untuk menang ronde kedua, tetapi yang saya pikirkan sekarang untuk menang ronde pertama,” tandasnya.
laporan: Nela Mali (Dili)
Komentar