KUPANG – Efek pandemi virus corona telah menyentuh hampir semua bidang kehidupan manusia, termasuk kerja jurnalistik. Padahal mencari dan mengumpulkan informasi erat kaitannya dengan berinteraksi.
‘’Karena itu kegiatan peliputan harus dilakukan dengan mematuhi lima M, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, ‘’kata ketua persatuan wartawan Indonesia (PWI) NTT, Ferry Jahang saat diwawancarai kupangterkini.com awal pekan ini.
Ferry juga menghimbau agar wartawan tidak boleh alpa dalam menjalankan kegiatan jurnalistik dalam masa pandemi. “Wartawan tidak boleh alpa dalam menjalankan kegiatan jurnalistik sekalipun di masa pandemi,” katanya.
Dia menyarankan, saat melakukan peliputan, wartawan tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan dan melakukan kontak dengan orang lain di lokasi peliputan. “Saya tidak mengharapkan supaya para wartawan terpapar virus corona. Demi menghindari paparan virus corona, tidak boleh abai terhadap protokol kesehatan,” tegas Ferry Jahang.
Selain itu, dia berharap, wartawan tidak menggunakan teknik door stop saat melakukan wawancara dengan narasumber. Penggunaan teknik tersebut, menurutnya, bisa membuat wartawan terpapar virus corona karena berdiri di hadapan narasumber saat berada dalam kerumunan. “Saya harus mengakui, bahwa pekerjaaan wartawan identik dengan kegiatan tatap muka bersama orang lain. Oleh karenanya di masa pandemi sekarang ini, saya meminta supaya wartawan tidak menggunakan teknik door stop saat melakukan peliputan,’’ tambahnya.
Istilah door stop sering dipakai sebagai teknik peliputan oleh wartawan dengan cara mencegat narasumber di pintu tempat acara. Kelebihan teknik tersebut adalah, mampu merekam jawaban spontan dari narasumber saat peliputan berlangsung dan kemungkinan memberi jawaban spontan.
Namun ini juga membuat wartawan diganggu oleh kerumunan orang saat merekam atau mencatat jawaban narasumber. Di masa pandemi, hadir dalam kerumunan orang adalah sesuatu yang fatal, karena memungkinkan seseorang untuk terpapar virus corona. (feraldy batara)
Komentar