Mia Tresetyani Wadu Dimakamkan, Pendeta Juga Menangis

Regional7884 Dilihat

DENPASAR – ‘’Dari tanah akan kembali ke tanah,’’kalimat pendek yang keluar dari mulut Pendeta Stefanus Ruben Djo, STh menandai penutupan liang lahat Mia Tresetyani Wadu di pekuburan kristen, Mumbul, Nusa Dua, Badung, Kamis (21/1/21) siang. Tepat pukul 12.00 Wita, sang pendeta mendahului dengan melemparkan segenggam tanah ke atas peti yang sudah berada dalam perut bumi itu. Didahului lantunan kidung pujian kristiani, tinggal serta ku kawanku kudus.

Keluarga, kerabat dan handaitaulan, mengantar kepergian Mia Tresetyani Wadu untk selama-lamanya. Beristirahat dalam keabadian di pekuburan Kristen Mumbul (Foto: Istimewa)
Keluarga, kerabat dan handaitaulan, mengantar kepergian Mia Tresetyani Wadu untk selama-lamanya. Beristirahat dalam keabadian di pekuburan Kristen Mumbul (Foto: Istimewa)

Bersamaan dengan itu, isak tangis keluarga yang hadir di areal pemakaman terdengar. Disertai kalimat ratapan yang menyayat hati, keluar berbarengan dari mereka yang hadir sebagai ekpresi kedukaan. Tak ketinggalan, pendeta Ruben Djo, yang juga berdarah Sabu itu ikut menitikan air mata. Saat berdoa pun, kalimatnya terbata- bata menahan tangis.

Sang Ayah, Zet Wadu duduk di sisi liang bersama istrinya, Ni Luh Suciarni. Di sebelahnya ada kakak lelaki Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu. Ketiganya tak kuasa menahan tangis ketika memberikan bunga duka cita ke liang lahat. Saat berdiri tatkala liang itu mulai dimasukan tanah, mereka hanya bisa terpaku menatap dengan mata sembab.

Hari ini, Kamis (21/1/21) pramugari cantik asal Pulau Sabu, NTT masuk liang lahat. Waktu ini sama persis dengan rencana almarhumah saat masih hidup. Kepada sang ayah, Zet Wadu, Mia berencana mengambil cuti pada 21 Januari 2021. Pemberitahuan soal cuti itu dilontarkan pada akhir Desember tahun lalu. Alasannya kala itu, di penghujung tahun, traffic penerbangan tinggi sehingga memilih melaksanakan tugas.

Baca Juga :  Siswa SMA Alami Perundungan

Mia juga mengatakan kalau selama masa cuti, ingin tinggal di rumah bersama seorang teman yang diajak. Ingin menghabiskan masa liburan di rumah saja. Karena itu dia mengirimkan duit kepada sang ayah untuk biaya memperbaiki dapur dan kamar mandi.

Zet wadu kepada kupangterkini.com mengakui, perbaikan dapur dan kamar mandi atas permintaan putri tungglnya. Tiap menelpon sang ibu Ni Luh Sudarmi, Mia selalu bertanya soal perkembangan perbaikan itu. (shitri satria)

Komentar