TPFI : Mestinya Polisi Sudah Tetapkan Tersangka Lagi

Hukum & Kriminal2860 Dilihat

KUPANG – Kasus pembunuhan sadis ibu dan anak yang saat ini telah ditetapkan tersangkanya RB alias Randy menyita begitu banyak perhatian dari berbagai pihak. Tidak ketinggalan tim pencari fakta independen (TPFI) yang sangat serius dalam menyingkap fakta serta data yang bertujuan mengungkap pelaku serta motif pembunuhan sadis tersebut.

Ketua TPFI, Dr. Samuel Haning S.H, M.H yang ditemui kupangterkini.com Selasa (7/12/21) diruang kerjanya menyatakan bahwa TPFI sudah berdiri sejak 2016 karena adanya tiga dosa besar polisi di NTT gagal mengungkap kasus pembunuhan di NTT. Kasus pertama yaitu pembunuhan YN di Kupang, berikutnya pembunuhan Romo FS di Bajawa serta pembunuhan PU diruang tahanan polsek Nunpene, TTS.

Selanjutnya, Sam juga mengatakan bahwa untuk koordinasi dilapangan adalah Buang Sine. “Kita kolaborasi dengan anggota polda aktif juga, ada untuk bersama – sama data – data kita kumpulkan,” ucapnya.

Berikutnya, Sam melanjutkan bahwa terkait dengan pembunuhan ibu dan anak, timnya melakukan investigasi mengumpulkan data dan fakta dilapangan. “Pertama ada temuan, lalu kita mencoba menginvestigasi orang hilang. Siapa yang hilang, keluarganya mana, lalu kita pergi mencari tau, awalnya ada korban punya keluarga setelah itu kita mulai mengaitkan siapa yang jemput, siapa yang telpon dan lain – lain sampai selesai,” rincinya.

Sam juga mengatakan bahwa, tidak ada prestasi karena penetapan tersangka bukan karena berdasarkan penyidikan. “Penetapan tersangka berdasarkan penyerahan dia bahwa dia pelakunya, bukan berdasarkan temuan polisi berdasarkan penyelidikan dan penyidikan,” ujarnya.

Lanjut Sam, Polda punya kualitas, punya SDM yang bagus, punya personil yang banyak, punya IT yang bagus, maka kualitas polda tidak bisa diragukan. “Sehingga kalau terjadi berlarut – larut seperti ini, seperti Kapolri katakan kalau ekornya salah potong kepala, disitu yang kita katakan bahwa bapak kapolda dinilai gagal prestasi didalam kasus ini,” tambahnya.

Ia juga menyatakan bahwa hanya satu tersangka adalah pernyataan yang sangat keliru, ia katakan sudah pasti ada pelaku lain. “Maka saya minta penyidik polsek khususnya yang menangani kasus ini mari kita sama – sama transparan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Sam menekankan bahwa penemuan terbaru, TPFI sudah mengantongi calon tersangka kedua. “Tapi kita harus meminta transparan dari penyidik saja, kita sudah ada, pastinya orang dekat,” tegasnya.

Selanjutnya, disinggung soal indikasi keterlibatan istri RB, Sam mengatakan bahwa pasti ada indikasi. “Indikasi pasti ada, karena setelah TPFI dari fakta yang jelas bahwa istrinya RB pernah komunikasi lewat pesan singkat kepada kakak korban, JM bahwa adiknya begini – begitu dengan suaminya, agar jangan melakukan hal itu lagi, berarti ada,” lanjutnya.

Berikutnya Sam mengatakan bahwa penetapan satu tersangka saja sulit apalagi ada yang lain. “Saya tawarkan penyidik polda, khusus kapolda marilah kita menggelar perkara bersama dengan TPFI, disitu baru kita tahu masih adakah pelaku yang lain,” ucapnya.

Sam juga menegaskan bahwa kapolda gagal dalam kasus pembunuhan yang menggemparkan tersebut. “Harus diganti karena kapolda gagal, tidak bisa bilang tidak, karena dia bertanggung jawab atas ini semua. Baru dia katakan cari panggung, kita tidak cari panggung, seharusnya dia yang cari panggung,” jelasnya.

Terakhir, ia mengatakan bahwa kapolda harus benar – benar konsisten dan turun lapangan. “Dia harus membuat janji pada penyidik, kalau kalian gagal saya akan cabut semua, kalau kalian prestasi saya memberikan reward. Ini sebenarnya panggung untuk kapolda, kalau dia sukses menangani kasus ini dan menungkap para pelakunya berarti dia sukses dan jujur bahwa dari dua bintang bisa tiga, itu kami salut kami dukung,” tandasnya.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Mahasiswa Cabuli Bayi Berusia Setahun
Baca Juga :  Amankan KTT ASEAN di Bajo, Polda NTT Kirim 1660 Anggota

Komentar