KUPANG – Belum lama ini, nama Jessica Sodakain yang seorang pengelola makan bergizi gratis (MBG) dilaporkan ke Polresta Kupang Kota perihal hutang piutang oleh Riesta Ratna Megasari didampingi kuasa hukumnya. Terbaru, tudingan tersebut secara tegas dibantah oleh yang bersangkutan.
“Laporan itu tidak berdasar, karena saya tidak ada hutang piutang dengan yang bersangkutan. Saya justru diminta bantuan dia untuk meneruskan usaha investasinya di MBG yang macet,” ungkapnyi kepada kupangterkini.com Sabtu (13/9/25).
Lanjut Jessica, kala itu Riesta tidak sanggup lagi sehingga minta bantuannyi untuk melanjutkan MBG yang macet tersebut. “Terkait uang Rp. 82.876.000 adalah uang yang dia keluarkan sendiri untuk belanja bahan, bukan diberikan kepada saya. Masa saya diminta untuk membayar apa yang tidak saya terima,” tambahnyi.
Menurutnui, sebelumnya Riesta pernah teransfer sejumlah uang kepadanyi sebesar Rp. 10.000.000 untuk urusan oprasional awal dan uang tersebut sudah saya ganti Rp. 15.000.000. “Saya kasi lebih lima juta rupiah karena saya ingat pertemanan kami,” urai Jessica.
Menurutnui, sebenarnya tidak pernah ada perjanjian dalam bentuk surat apapun terkait permasalahan dimaksut. “Saya hanya menolong dia meneruskan usahanya yang macet, kepada saya dia (Riesta) katakan dia tidak sanggup lagi, jadi sebagai teman saya bantu,” ujarnyi.
“Secara lisan kami dua diskusikan bahwa kalau dapur sudah berjalan maka akan ada pembagian hasil, namun sebelum dapur beroperasi, di pertengahan jalan dia minta ganti uang senilai Rp. 92.876.000 Itulah yang tidak masuk akal. Karena saya tidak pernah berhutang dengan dia dan masalah Ini juga bukan bagian dari pembagian hasil (Ini masih dalam tahap renovasi dapur),” kata Jessika.
“Oleh karena itu saya merasa dirugikan nama baik saya, seolah saya menipu dan melakukan siasat jahat dengan dia. Untuk itu saya pastikan akan mengambil langkah hukum terhadap pelapor,” tandasnyi.
laporan : yandry imelson
Komentar