Terduga Pembunuh Elkana Konis Dilantik Jadi Kepala Desa

Hukum & Kriminal1467 Dilihat

KUPANG – Belum juga ada perkembangan terkait dengan kelanjutan kasus kematian almarhum Elkana Konis pada 2013 silam. Isu yang beredar makin panas dan memunculkan nama pejabat Polda NTT dan juga seorang kepala desa yang baru dilantik kemarin.

Kepada kupangterkini.com Rabu (21/12/22) ketua LP2TRI, Hendrikus Djawa pada blak – blakan menyinggung Kabid Propam Polda NTT. Selain itu, Hendrik juga menyatakan bahwa Kabid Propam adalah orang yang bertanggung jawab dalam kematian Elkana Konis karena waktu itu menjabat sebagai Kapolres Kupang.

“Menurut saya Kabid Propam bertanggungjawab juga dengan kasus ini. Karena waktu itu ia adalah Kapolres Kupang dimana dalam perburuan itu ada juga senjata organik milik Polres Kupang,” tegasnya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa pada pembunuhan Elkana Konis ada skenario besar didalamnya. Dimana perburuan yang dilakukan pada 2013 dan kemudian merenggut nyawa almarhum itu hanyalah kedok belaka.

“Kemarin Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Irianto nyatakan bahwa sudah memeriksa anggota – anggota yang bertugas waktu itu. Belum ada informasi terbaru bahkan belum ada penetapan tersangka,” sesalnya.

Sedangkan terduga pelaku YL yang terpilih sebagai kepala desa kemarin telah dilantik. “Pastinya prosesnya akan lebih rumit lagi, kita sesalkan juga dengan kinerja penyidik,” ucapnya.

Hal ini tidak sesuai dengan apa yang di janjikan Kapolres ketika bertemu dengan keluarga korban. “Waktu itu Kapolres janjikan akan dipercepat prosesnya, namun sama saja belum ada kemajuan,” ungkap Hendrik.

Dilain sisi, Hendrik juga sedang berkoordinasi ke bidang Propam Polda NTT untuk memeriksa penyidik waktu kejadian 2013 dengan dugaan perintangan penyidikan. “Respon dari pihak propam Polda sementara dilakukan pemeriksaan internal dan kita masih menunggu kepastiannya,” tandasnya.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Bersaksi di Pengadilan, ART Minta Tidak Satu Ruangan Dengan Ira
Baca Juga :  Keluarga Astrid Pertanyakan Kejanggalan Proses Kematian

Komentar