Pembebasan Lahan Bendungan Manikin Masih Sisakan Masalah

Berita Kota1742 Dilihat

OELAMASI – Permasalahan pembangunan Bendungan Manikin/Tefmo yang terletak di kabupaten Kupang bukan hanya konstruksinya saja. Masalah ganti untung pembebasan lahan warga juga menjadi permasalahan utama.

Menurut Danial Baitanu, tokoh masyarakat desa Baumata Timur, hari ini warga membuat pagar mengelilingi pintu masuk bendungan tersebut. “Pemilik menutup lahan yang menjadi tempat parkir kendaraan proyek,” ucapnya kepada kupangterkini.com Kamis (27/1/22).

Lanjut Danial, hari ini juga ia sudah bersurat ke pihak – pihak pemangku kepentingan, terkait ganti untung lahan mereka. “Saya sudah mengirim surat menuju instansi – instansi, Gubernur, DPRD Provinsi, Bupati, DPRD Kabupaten, Dinas PU, Pertanahan, BWS serta PPK wilayah 16,” rincinya.

Menurutnya, mereka menutup lahan parkiran tersebut karena hanya mendapatkan janji saja. “Selama ini Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II selalu menjanjikan pembayaran, namun hingga saat ini belum juga dibayarkan,” ungkapnya.

Danial menambahkan bahwa warga dijanjikan hanya tinggal menunggu dari aprisal saja. “Aprisal belum melakukan negosiasi dengan masyarakat, aprisal katanya menunggu rekomendasi dari kehutanan karena mereka yang tahu nilai tanaman dan lain – lain tapi belum juga ada rekomendasi dari kehutanan,” ucapnya.

Danial menegaskan bahwa jika keluhan masyarakat tidak ditindaklanjuti maka pihaknya akan memblokir pekerjaan tersebut. “Jika tidak ada tindak lanjut maka masyarakat akan melakukan pemblokiran terhadap pekerjaan itu,” tegasnya.

Terakhir, Danial mengatakan warga memberikan deadline waktu satu bulan untuk BWS mempertimbangkan dan memberi solusi untuk pemilik lahan. “Nanti kita lihat reaksi selanjutnya seperti apa, pasti kami undang media untuk meliput untuk diangkat juga, karena ada pihak tertentu untuk mendiamkan informasi ke publik,” tandasnya.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :   Kapolda NTT Divaksin Sinovac
Baca Juga :   Pekerja UPTD Pertamanan Kupang Berkinerja Baik

Komentar