BABAU – Keinginan warga RT 16 Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur untuk mendapat jalan layak menuju tempat tinggal mereka rupanya harus dipendam sementara waktu. Pasalnya kelurahan setempat belum merencanakan peningkatan atau pengaspalan jalan desa itu untuk tahun anggaran ini.
‘’Jalan tersebut merupakan jalan rintis dan memang belum ada pengaspalan. Setiap tahun selalu dialokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur jalan rintis untuk seluruh RT di wilayah kelurahan, ’’ jelas Lurah Babau, Isak Lubalu saat dihubungi kupangterkini.com Minggu (14/02) siang.
Menurutnya, untuk tahun anggaran sekarang masih dialokasikan dana untuk pembuatan jalan rintis sebagai penghubung antara 35 RT yang ada di kelurahan itu.
‘’Tahun ini infrastrukturnya difokuskan untuk jalan di lingkungan RT 30 dan RT 31 sehingga belum ada peningkatan jalan rintis yang lain,’’ ujar Isak.
Sehingga peningkatan jalan di kelurahan itu dilakukan bertahap. Dan dialokasikan dalam anggaran kelurahan. ‘’Pasti semuanya kami akan perhatikan tapi memang harus bertahap,’’ kata Isak, yang baru dilantik jadi Lurah semenjak 21 Januari lalu itu.
Pekan lalu, sebagian warga RT 16 mengeluhkan soal jalan penghubung ke lokasi tempat tinggal mereka yang berlumpur dan tergenang air. Mereka mengalami kesulitan melewati jalan tersebut baik berjalan kaki maupun naik sepeda motor. Selain berlumpur dan membentuk kubangan, genangan air di mana-mana bila hujan tiba.
Padahal jalan sepanjang 600 meter itu, sangat crusial karena merupakan akses sehari-hari warga sekitar menuju Jalan Timor Raya. Juga merupakan jalan utama masuk Sekolah Dasar GMIT Babau.
(yandri imelson/kupangterkini.com)
Komentar