DENPASAR – Setelah 21 hari menjalani perawatan di Intensif Care Unit (ICU) mantan gubernur NTT periode 2008 – 2018, Frans Lebu Raya dinyatakan menghembuskan napas terakhir pukul 13.57 Wita di RSUP Sanglah, Denpasar. Dan sekitar pukul 17.00 jenazah yang sudah dimasukan peti meninggalkan kamar mayat rumah sakit tersebut menuju kediaman pribadi JL. Tantular, Renon.
Mengunakan mobil jenazah RKKD milik keuskupan Denpasar, peti jenazah berwarna putih yang di atasnya bergambar salib, meninggallkan areal kamar mayat untuk disemayamkan semalam di kediaman pribadinya. Isak tangis keluarga pecah begitu peti dikeluarkan dari tempat pemadian jenasah menuju pintu ambulance.
Ketua Bapilu PDIP NTT, Cendana Abubakar yang hadir di kamar jenazah RSUP Sanglah mengatakan, jenasah mantan gubernur itu akan diberbangkan di tanah kelahirannya Pulau Adonar, Senin (20/12/21) dan dikuburkan di sana. Sekitar 11.30 Wita, dari Bandara Ngurah Rai langsung menuju Larantuka sebelum ke Adonara.
Pemprov NTT mencarter khusus sebuah pesawat boeing milik maskapai Lion Air untuk kepentingan keberangkatan jenazah tersebut. Ikut mendampingi yakni sang Isteri Ny Lucia Adinda dan kedua putri bersama kerabat lainnya turut dalam penerbangan itu.
Dalam catatan medis yang diperoleh kupangterkini.com Frans Lebu Raya dinyatakan meninggal dunia akiat tersumbatnya pembuluh darah menuju otak. Sebelum dibawa ke RS Surya Husada 29 November lalu, almarhum dikabarkan terserang stroke
Akibat stoke yang berulang, kondisi kesehatan dengan cepat menurun drastis. Hal inilah yang membuat mantan gubenur itu sejak masuk rumah sakit mendapat penanganan khusus di ICU Sanglah sejak 1 Desember lalu.
Putra asli Pulau Adonara, yang kahir 18 Mei 1960 ini pernah menjabat Gubernur NTT sejak 2008 hingga 2018 menggantikan almarhum Piet A Tallo. Sebelumnya beberapa jabatan penting pernah dipegangnya seperti Ketua DPD PDIP, Wakil Gubernur dan wakli ketua DPRD tingkat NTT.
redaksi kupangterkini.com
Komentar