KUPANG – Rupanya permasalahan yang menimpa GMIT Lanud El Tari, Penfui tidak hanya selesai dengan permintaan maaf Alex Luttu atas postingan yang melibatkan anggota TNI AU. Terkait kisruh di tubuh jemaat gereja itu warganet ramai berkomentar soal perilaku pendeta maupun sikap sinode yang merupakan induk dari gereja.
Berdasarkan penelusuran kupangterkini.com Minggu (28/3/21) ada beberapa komentar yang cukup menggelitik. “Beragama tapi ego masih tinggi, belajar lagi lah,” tulis warganet dengan nama Moh Jaka.
Sementara Antoh Marapu, berkomentar “Saya saran, pendeta yang terlibat bikin keributan dalam gereja langaung pecat saja, sinode harus tegas,” cuitnya. Sedangkan akun Jharot Jr berkomentar pedas dengan dialek khas Kupang “pendeta yang model begini ni yang orang bilang iko rame sa. Jadi musim caleg na barenti ko caleg, nanti musim pilgub ju tasalah na iko ko daftar. Kalo sonde ada niat melayani na barenti ko kerja kebun biar sonde bekin heboh jemaat dong,” tulisnya.
Akun Jhon Tamonob juga turut berkomentar tak kalah pedasnya, “Kalau ada pendeta buat keributan di gereja itu pendeta tidak waras, jadi harus pecat saja daripada memalukan gereja saja,” tulisnya.
Namun ada juga komentar yang menyejukkan dari akun dengan nama Wawan Saepudin, “Mari kita berdoa untuk ada jalan keluarnya,” tulisnya.
Masih banyak lagi komentar mencibir warganet namun intinya menyarankan Sinode GMIT berbenah. Serta konflik internal sebaiknya diselesaikan di internal saja agar tidak menjadi bahan tertawaan.
Kisruh yang terjadi di jemaat Lanud El Tari merupakan konflik internal. Yang sudah sekian lama terjadi dan puncaknya pada (21/3/21) lalu, dimana kubu yang berselisih saling bersitegang di ruang konsistori gereja. Hal ini lah yang memicu keterlibatan anggota TNI AU untuk meredam.
Adalah Alex Luttu yang memantik terbongkarnya pertikaian di gereja Lanud El Tari. Perebutan konsistori dan pengaruh dalam jemaat, oleh dua pendeta GMIT yang terkesan sangat memalukan.
Postingan awal soal keterlibatan anggota TNI-AU sebagai pembuka tabir pertikaian yang sudah berlangsung dua tahun itu. Dan ketidak tegasan sinode menambah keruh suasana di tempat tersebut.
Status Pendeta Ny Apli Boboi – Kalegotana, sudah setahun lebih tak ada kejelasan dari Sinode. Gajinya tak dibayarkan, begitu ditagih justru sinode meminta kewajiban gereja yang menyetor. Sehingga gaji pendeta itu dibayar jemaat termasuk tunjangan jabatan dan kesejahteraannya.
Pendeta Ishak Batmalo yang ditunjuk sinode mengantikannya ditolak Sebagian majelis jemaat setempat yang terus mendukung Pendeta Apli Boboi. Sehingga konflik di gereja tersebut pecah pada saat ibadah Minggu dimulai.
Menanggapi kekisruhan yang terjadi dalam tubuh Jemaat Lanud El Tari, Penfui itu, Sekretaris Majelis Sinode GMIT Pdt Yusuf Nakmofa, M Th menjelaskan kalau semenjak selesai cuti Pendeta Apli tak pernah melapor ke kantor sinode. Juga kewajiban jemaat gereja Laud El Tari untuk menyetor gaji pendeta ke sinode tak pernah dilakukan.
yandry imelson/kupangterkini.com
Komentar