Temannya Terus Mengirimi Bunga ke Pusara

Regional2639 Dilihat

DENPASAR – Setelah 40 hari berselang, Rabu (17/2/21) keluarga mendiang Mia Tresetyani Wadu, 23 pramugari cantik berdarah Sabu, NTT yang jadi korban jatuhnya pesawat Sirwijaya Air, 9 Januari lalu, melakukan persembahyangan di kediamannya.

Sebelum ibadah pengucapan syukur, terlebih dahulu sanak keluarga nyekar ke pusara Mia di pekuburan Kristen Mumbul, Kuta Selatan, Badung.
Saat didatangi kupangterkini.com kerumah Zet Wadu, ayahanda Mia, Senin (15/2/21) tak ada persiapan berarti menjelang ibadah nanti.

Rumah di Gang Tirta Gangga 8, Jalan Tukad Gangga Renon, Denpasar itu nampak sepi. Hanya ada Ibunda Mia, Ni Luh Sudarmi dan sang kakak, Ardi Samuel Cornelis. Sang ayah lagi tidak di rumah.

Baca Juga :  Virus Baru Serang Ternak Babi

Masih terlihat guratan kesedihan di raut wajah wanita asal Buleleng, Bali itu. Namun dia bisa sedikit bercakap soal rencana mereka mengelar persembayangan bagi anak perempuan satu-satunya itu.

“Rencananya mulai besok (Selasa) kita sekeluarga akan nyekar ke makam Mia. Mungkin siang atau sore hari belum pasti,”ucap Ni Luh Sudarmi pelan.

Nampak di ruang tamu rumah keluarga Wadu, ada foto Mia Tresetyani saat bertugas semasa hidupnya. Mengenakan baju kebanggaan pamugari dalam bingkai berukuran 20 x 30 cm, dikelilingi miniature pesawat Sriwijaya Air yang persis di depan pigura.

Kiri kanan pigura ada dua untaian bunga mawar merah dan putih. Juga boneka kesukaannya menempel di situ. Persis di sayap miniature pesawat itu diletakan dua lilin yang terus menyala.

Baca Juga :  Rabu Besok, Jenazah Nona Sabu Diterima Keluarga

Tak banyak yang bisa dikatakan Sudarmi yang ditemani anak lelakinya Ardi saat berbicara. Katanya, hampir setiap hari ada saja teman Mia mengirimkan bunga di atas pusara anaknya.

‘’Pada hari valentine kemarin banyak teman Mia yang nyekar kemakamnya. Setiap hari selalu ada teman Mia berdatangan dan membawa karangan bunga,” kata Sudarmi, sambil menunjukkan foto pusara anaknya yang dipenuhi bunga segar.

Mia Tresetyani Wadu merupakan salah satu awak kabin yang meninggal dalam peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/21) lalu. Jazadnya bisa teridentifkasi tim DVI RS Polri beberapa kemudian dan serahkan Kembali ke pihak keluarga.

(yandri imelson/kupangterkini.com)

Komentar