OELAMASI – Banjir bandang menerjang pemukiman warga di Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang pada Jumat (31/1) pagi. Sebanyak lima orang warga dilaporkan terseret arus dan satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, melalui Kapolsek Fatuleu, Ipda David Fangidae mengonfirmasi bahwa dari lima warga yang terseret tersebut satu orang meninggal dunia. “Satu korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara empat lainnya berhasil menyelamatkan diri,” ujarnya Sabtu (1/2/25) kepada kupangterkini.com.
Menurutnya, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak dini hari imengakibatkan sungai Siumate meluap dan merendam sekitar 23 rumah warga. “Banjir yang datang dengan cepat membawa material berupa kayu dan ranting pohon menyumbat gorong-gorong Jembatan Siumate sehingga air meluap dan menghantam pemukiman disekitarnya,” tambah Ipda David.
Lanjutnya, banyak warga yang panik, termasuk korban bersama keluarganya yang berusaha menyelamatkan diri namun karena banjir yang semakin besar menyeret korban bersama keluarga dan rumah miliknya. “Warga yang berusaha melakukan pertolongan tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban karena banjir semakin besar. Usai reda barulah tim SAR serta aparat TNI-Polri serta warga setempat langsung melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban namun sudah dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan keempat anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Korban yang ditemukan meninggal dunia yakni Thobias Oetemusu, 72 warga RT 07/RW 04 Dusun II Desa Naitae ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi awal terseret arus. “Sedangkan empat korban lain yang berhasil selamat adalah Orpa Nenobahan, 50, Yahya Nenobahan, Marta Nenobahan, 65 serta Asnad Ate Faitmoes, 58,” urainya.
Banjir bandang ini juga menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah, fasilitas umum dan lahan pertanian. “Warga yang rumahnya terdampak saat ini mengungsi ke tempat yang lebih aman, termasuk di rumah kerabat dan posko darurat yang didirikan oleh BNPB dan pemerintah setempat,” tambahnya lagi.
Hingga saat ini, debit air kali Siumate masih tinggi dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur. Bantuan pemerintah juga sudah didistribusikan ke lokasi bencana dan langsung diterima warga yang terdampak.
laporan : yandry imelson
Komentar