KUPANG – Salah satu obyek wisata kota, Pantai Warna yang terletak di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, sudah tiga minggu ditutup untuk umum. Tak ada kegiatan apapun di sana untuk sementara waktu. Yang terlihat justru sampah yang menumpuk nyaris menutupi lokasi wisata pantai itu.
‘’Dengan kondisi alam saat ini, curah hujan yang tinggi dan angin dari arah barat kita tutup sementara dulu obyek wisata ini. Sudah tiga minngu tak beroperasi semenjak pemerintah mengeluarkan himbauan kegiatan masyarakat,’’ tutur ketua LPM Kelurahan Oesapa, Ady De Haan saat dikonfirmasi lewat telpon Minggu (31/1/21) sore.
Ia menjelaskan pantai warna yang biasa ramai dikunjungi warga kota saat liburan saat ini menurun dratis. ‘’Merebaknya pandemic Covid-19, cuaca buruk, adanya surat edaran wali kota yang membatasi waktu hanya sampai jam 19.00 Wita, membuat kami sebagai penggelola menutup sementara dulu,’’tambahnya.
Menurut De Haan, memasuki musim hujan ditambah angin berhembus dari arah barat, membuat beberapa tempat usaha juga porak poranda. Terpaan ombak yang tinggi membuat tempat usaha di bibir pantai itu kebanjir. Saking kencangnya tiupan angin bila ingin berwisata pun tak nyaman. Karena itu sebagai ketua LPM dia meminta kepada pelaku usaha yang ada di pantai warna untuk menutup sementara. Bila kondisi normal, dipersilahkan buka kembali.
‘’Saat ini ombak sangat besar dan tinggi, membuat tempat usaha pun banyak yang rusak parah tidak bisa digunakan lagi,” jelasnya.
Sementara dari hasil pantauan kupangterkini.com sepanjang hari Minggu (31/1/21) di pantai itu terlihat sepi. Tak ada satu pun pelaku usaha buka di tempat itu, hanya warga yang datang melihat lihat. Beberapa tempat usaha terlihat rusak parah diterjang gelombang pasang. Tiupan angin sangat kencang dan terasa bisa memindahkan apapun yang berada di bibir pantai.
‘’Untuk tumpukan sampah yang ada di pantai warna itu tidak tahu datangnya dari mana, entah perbuatan manusia atau alam. Namun saya sudah berkoordinasi dengan pihak kelurahan oesapa. Kita masih mencari waktu yang pas untuk kerja bhakti mengangkut sampah yang ada di situ. Sekarang belum bisa akibat hujan yang terus menerus,’’ rinci De Haan. (andi pah)
Komentar