KUPANG – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan belum ada perkembangan perbaikan, berimbas pada para pelaku usaha. Tak terkecuali pelaku usaha angkutan umum yang memilih tidak beroperasi untuk sementara.
“Memang masih ada yang beroperasi tapi tidak banyak seperti dulu. Kemungkinan besar karena tingginya biaya operasional,” jelas kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang Bernedinus Bere kepada kupangterkini.com Jumat (5/3/21).
Ia menjelaskan bahwa sesuai hasil koordinasi dengan pengelola terminal, sekitar 20 sampai 30 persen angkutan umum tidak beroperasi akibat adanya pandemi Covid-19. “Ini sangat mempengaruhi pendapatan retribusi terminal yang turun drastis,” ujar Bere.
Sama halnya dengan parkiran, hampir setiap hari mendapat keluhan dengan alasan adanya pembatasan operasi. Sehingga toko-toko tutup lebih awal dan parkiran pun sepi. ‘’Dengan kondisi tersebut maka, kami juga mengerti. Sehingga saat ini hanya berharap retribusi dari UPTD pengujian kendaraan saja,” tambahnya.
andy pah/kupangterkini.com
Komentar