Warga Desa Manusak Menderita, Predikat Desa Terbaik Cuma Diatas Kertas

Regional693 Dilihat

OELAMASI – Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, pada tahun 2024 mendapat predikat Desa Terbaik Kabupaten Kupang dalam pengelolaan dana desa. Namun, predikat ini nampaknya tidak dirasakan warga desa tersebut.

Warga RT 24 desa Manusak yang ditemui kupangterkini.com Jumat (11/4/25) menyatakan bahwa predikat tersebut hanya diatas kertas semata.

“Kami tidak pernah merasakan bantuan dari dana desa. Jalan kami sudah 10 tahun rusak parah tidak pernah diperhatikan, kami kesulitan air bersih kalau musim kemarau mengandalkan air sungai, jika hujan air hujan kami pakai,” celetuk salah seorang warga.

Baca Juga :  Polres TTU Gagalkan Penyeludupan Minyak Goreng ke Timor Leste

“Ambulans bantuan yang ada tidak dapat kami gunakan. Jika ada yang sakit justru kita menggunakan transportasi ojek, padahal Ambulans tersebut ada dan diparkir di rumah kepala desa,” timpal Rosita Fernandes.

Selanjutnya, Adrian Bengkiuk, tokoh masyarakat desa Manusak mengatakan bahwa jalan yang rusak sering diperbaiki sendiri oleh masyarakat.

“Saya muat sirtu untuk menambal lubang – lubang yang ada dengan dibantu ibu – ibu meratakan jalan,” tambahnya.

Selanjutnya Zaka Manu menyatakan bahwa dana desa yang bergulir masyarakat tidak merasakan.

“Pada grafis pendapatan dan pengeluaran dana desa dicatat bagus sekali, tapi kasian untuk fisik kami susah sekali, untuk infrastruktur jalan semua gang – gang rusak semua,” ujarnya.

Baca Juga :  Tersengat Arus Listrik, Ibu RT Meninggal

Dana desa mengalir begitu banyak tetapi tidak tepat sasaran, tidak ada pemberdayaan pemuda – pemudi maupun ibu – ibu.

“Padahal dalam grafik ada pemberdayaan untuk berusaha dan berbisnis tapi tidak ada juga, pemuda justru merantau keluar daerah,” tandasnya.

Selanjutnya ketua RW 10 Jose Freitas, katakan bahwa pengelolaan desa Manusak amburadul.

“Seperti pemilihan lembaga adat, kepala desa langsung saja menunjuk, seharusnya lembaga adat itu dipilih dari RT/RW lalu ke dusun baru disahkan tapi yang terjadi tiba – tiba saja dibentuk,” ucapnya.

Baca Juga :  Kunjungi Kuledoki, Gubernur Tanam Jagung

“Permasalahan di desa kami sangat banyak, selama ini disanjung dengan desa terbaik, desa mandiri dan hal hal yang baik tapi kasian kami masyarakat menderita. Jalan rusak, air bersih susah, setiap musim penghujan dan banjir warga RT 24 selalu mengungsi, bantuan beras juga keluarga yang membutuhkan tidak terakomodir serta masih banyak lagi,” tandas Jose.

laporan : yandry imelson

Komentar