BAA – Warga NTT nampaknya harus lebih berhati – hati jika beraktifitas diluar rumah kala hujan yang disertai petir saat ini. Pasalnya dua orang warga asal Rote Ndao meninggal tersambar petir pada Sabtu (21/12) kemarin saat berada di sawah.
Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono yang dikonfirmasi kupangterkini.com menyatakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada di persawahan Kapasiok, desa Persiapan Loman, kecamatan Lobalain. Kedua korban yakni CLN, 53 petani asal Mokdale serta SYL, 17 yang masih pelajar berasal dari Oelolok.
“Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 12.00 Wita, saat korban SYL bersama dua orang saksi sedang melakukan aktifitas di sawah. Saat itu terjadi hujan dan disertai petir yang menggelegar, ketiganya memutuskan untuk berteduh pada sebuah mobil pick up, saat berjalan menuju mobil tersebut, petir kembali menyambar,” ungkapnya Senin (23/12/24).
Lanjutnya, saat itu ketiga warga tersebut langsung merebahkan diri ke pematang (tiarap). “Setelah petir yang menyambar selesai, kedua saksi kemudian bangkit berdiri namun korban tetap pada posisinya. Saat dicek oleh saksi, korban sudah tidak sadarkan diri,” tambahnya.
Kedua saksi kemudian bergegas mengantarkan korban menuju ke RSUD Ba’a guna mendapatkan pertolongan. “Namun saat tiba di rumah sakit, korban sudah tak bernyawa lagi,” ujarnya.
Sementara itu, untuk korban CLN yang juga berada pada komplek persawahan sedang membajak sawah bersama saksi Rofi Bailao, tiba – tiba petir menyambar sehingga keduanya berhenti bekerja dan berteduh pada pondok dekat lokasi tersebut. “Saat itu, hujan semakin deras dan petir kembali menyambar pada pondok tempat keduanya berteduh, setelah itu saksi kemudian melihat kearah korban dan ternyata telah jatuh tersungkur,” urainya.
Setelah itu, saksi mengecek keadaan korban dan ternyata korban tidak bergerak dan telah meninggal dunia. “Saksi kemudian menginfokan kejadian tersebut kepada keluarga korban serta pemerintah setempat, kemudian korban dibawa ke rumah keluarga korban dan keluarga menerima kejadian tersebut sebagai takdir Tuhan,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar