Ruang Kelas dan Atap Sekolah Dirusak Paksa

Hukum & Kriminal1427 Dilihat

OELAMASI – Terjadi kasus pengrusakan lima ruangan kelas satu atap SD-SMP Negri 3 Taebenu oleh orang tidak dikenal. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (17/9) diwilayah hukum polsek Kupang Tengah.

Kronologi kejadian berdasarkan rilis kapolres Kupang, AKBP Aldinan RJH Manurung, melalui kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka, bermula saat dua orang tidak dikenal dengan menggunakan mobil double cabin, tidak diketahui nomor polisi, mendatangi SD- SMP Satap Negri 3 Taebenu. Kemudian mereka bertanya kepada tiga orang murid yang sedang bermain di depan sekolah “betul ini SD Oehani ko” kemudian salah satu murid menjawab iya.

Setelah itu, kedua oknum tidak dikenal tersebut masuk kedalam area sekolah. Selanjutnya, mereka langsung masuk ke setiap ruang kelas dan mulai merusak fasilitas kelima ruangan kelas mulai dari kursi, meja serta buku – buku yang ada.

Berdasarkan keterangan saksi, kedua orang yang mendatangi sekolah tersebut, salah seorang memakai penutup wajah. Setelah melakukan pengrusakan kedua pelaku langsung meninggalkan sekolah tersebut sekitar pukul 16.30 Wita.

Selanjutnya, salah seorang murid yang ditanyai kedua pelaku pulang kerumah dan menceritakan hal tersebut kepada orangtuanya yang juga seorang guru pada sekolah tersebut. Kemudian, orangtua anak tersebut menghubungi kepala sekolah, Fredik Hetmina memberitahukan kejadian tersebut serta memposting di grup sekolah.

Kemudian, pihak sekolah langsung mendatangi polsek Kupang Tengah dan melaporkan kejadian tersebut. Setelah menerima laporan dan membuat laporan polisi, tim polsek Kupang Tengah langsung turun ke TKP, memasang garis polisi, olah TKP serta memeriksa pelapor dan saksi.

Saat ini, pelaku serta motif tindakan mereka masih dalam proses lidik. “Kita akan upayakan segera mengungkap pelaku pengrusakan tersebut beserta motifnya,” ucap Elpidus.

Sementara, saksi yang sudah diambil keterangannya yaitu, kepala sekolah, penjaga sekolah serta ketua komite. “Kami harapkan para guru dan murid tidak takut dengan aksi premanisme oleh orang tidak dikenal yang merusak fasilitas pendidikan tersebut,” lanjutnya.

Pasca kejadian tersebut, polsek Kupang tengah juga sudah menempatkan babinkamtibmas serta patroli unit sabhara untuk mengamankan proses belajar – mengajar. “Untuk memastikan situasi proses belajar – mengajar dapat berjalan dengan aman, kondusif serta tidak ada rasa takut dari guru dan murid,” tandas Elpidus.

laporan : yandry imelson

Baca Juga :  Ancam Pemilik Kios Pakai Parang, Diciduk Polisi
Baca Juga :  Ketua Majelis Hakim Beri Semangat Keluarga Astrid

Komentar