JAKARTA – Juru bicara Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Farhan Abdillah Dalimunthe menilai, BPOM harus mendukung vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Seharusnya BPOM dan pemerintah jangan lagi mempersulit proses pengembangan dan penelitian vaksin Nusantara, sehingga vaksin ini bisa segera diproduksi massal untuk rakyat. Daripada impor vaksin buatan luar negeri lebih baik kita berdaulat dengan inovasi negeri sendiri”, ujar Farhan kepada awak media, Kamis (15/4/21) lalu.
Ia berharap semua stakeholder dapat saling bergotong royong untuk mendukung inovasi vaksin dalam negeri ini.
“Baik vaksin Nusantara, vaksin Merah Putih dan inovasi vaksin lainnya yang diinisiasi oleh anak bangsa harus didukung dan menjadi prioritas oleh negara. Bangsa ini jangan terus-terusan bergantung pada impor hanya karena murah dan cepat. Riset dalam negeri harus dikembangkan kalau mau jadi negara maju dan berdaulat”, tegas pemuda kelahiran 23 tahun silam ini.
Menurutnya, kualitas vaksin dalam negeri juga bisa mengimbangi kualitas vaksin buatan luar negeri. Yang dibutuhkan hanya keseriusan dan saling support. Tidak boleh pesimis dan meremehkan terlebih dahulu.
“Otoritas kesehatan China saja menyebut efektivitas vaksin Covid-19 Sinovac yang mereka buat rendah. Itu yang kita impor dan menjadikan kita enggan untuk melakukan riset produksi vaksin sendiri”, tambah Farhan.
Komentar