DENPASAR – Sosok pria ini memiliki wawasan cemerlang yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dalam mengembangkan usaha bisnis. Dia tampak santai, namun bekerja cerdas, ikhlas, berkualitas dan tuntas merintis usaha berbasis obat-obatan tradisional Minyak Oles Bokashi (MOB) yang keunggulannya diakui masyarakat luas di Bali, Indonesia dan masyarakat dunia.
Sukses mengembangkan obat-obatan tradisional yang diracik dari 315 jenis tanaman obat yang dipelihara dan dirawat secara organik di hamparan lahan seluas delapan hektar di Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, kini mempunyai obsesi untuk mengembangkan teh herbal (jamu) dari Bali untuk masyarakat di Bumi Nusantara dan dunia.
Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr yang akrab disapa Pak Oles memiliki pengalaman memproduksi teh herbal selama 23 tahun sebagai modal untuk mewujudkan harapan dan cita-citanya.
Perusahaan berbasis obat-obatan tradisional terbesar di Bali kini telah memproduksi 13 jenis teh herbal yang terdiri atas teh herbal daun intaran, daun murbai, sirsak-mengkudu, kunyit-jeruk nipis, daun apokat, akar lalang, beras merah, temulawak, beluntas kelor, jahe merah, mahkota dewa, sirih kunit dan daun jati cina.
Teh herbal secara nasional dikenal dengan jamu itu diracik dari berbagai jenis tanaman obat, sehingga mempunyai khasiat untuk penyembuhan (pengobatan) seperti halnya Minyak Oles Bokashi. Tanaman obat yang dipetik dari pohonnya langsung diolah menjadi minuman yang disebut Loloh. Minuman khas Bali itu tetap dalam kondisi segar untuk menghilangkan dahaga, plus mengandung unsur pengobatan sehingga tubuh tetap sehat dan prima.
Sedangkan tanaman obat yang dipetik selanjutnya dikeringkan dan diolah menggunakan teknologi, mesin serta sumberdaya manusia yang andal menjadi jamu atau teh herbal. Masing-masing Teh Herbal Bukit Hexon dengan cita rasa yang khas itu mengandung khasiat untuk penyembuhan berbagai jenis penyakit.
(albert kin ose)
Komentar