KUPANG – Beberapa waktu terakhir, publik NTT dihebohkan terkait dengan 11 calon taruna Akpol yang lolos dari NTT. Bagaimana tidak, dari kesebelas nama yang lolos hanya satu orang yang dianggap asli NTT dan berbagai isu mulai memanas.
Hal ini, kemudian menjadi perbincangan panas di berbagai kalangan. Mulai dari aktivis, politikus, pegiat media sosial, pengamat hingga organisasi masyarakat.
Semuanya menganggap Polda NTT laiknya Polda Sumatera Utara, mengingat banyaknya lulusan bermarga Batak.
Banyak kalangan menuding lulusan calon taruna akpol Polda NTT ini adalah titipan atau sudah diatur sedemikian rupa.
Lebih keras lagi, ada yang berpendapat bahwa hal ini ada campur tangan Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga.
Kabid Humas Polda NTT, Kombel Pol Ariasandy yang dikonfirmasi kupangterkini.com menyatakan bahwa semua tudingan miring terkait lulusan taruna akpol ini tidak benar.
“Ga benar, semua proses berjalan transparan dan diawasi baik internal maupun eksternal,” tegasnya Selasa (9/7/24).
Sementara itu, terkait nama – nama calon taruna akpol yang dianggap bukan dari NTT, Ariasandy menjelaskan bahwa ada yang lahir dan besar di NTT.
“Kuota kirim reguler Polda NTT enam orang, enpat orang calon taruna lahir dan besar di NTT, dua orang pendatang yang menetap di Kupang karena ikut penugasan orangtua,” tandasnya.
Untuk informasi, kesebelas nama calon taruna akpol Polda NTT yang lulus yakni, Yudhina Nasywa Olivia, Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adithyanata, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Risq Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi serta Lucky Nuralamsyah.
laporan : yandry imelson
Komentar