KUPANG – Badan pengawas pemilu (Bawaslu) melaksanakan kegiatan konsolidasi media dalam rangka penguatan pemberitaan pada tahapan pemilu serentak 2024.
Sebanyak 70 media baik cetak, televisi, radio serta media online hadir dalam kegiatan dimaksut.
Tujuan utama dari kegiatan tersebut yakni pers sebagai pilar demokrasi dapat memberikan kontribusi yang baik dalam pemilu kepala daerah mendatang.
Diharapkan pemberitaan media dapat berkontribusi terhadap pemahaman, pengetahuan serta etos sosial dalam dinamika pemilu kepala daerah nantinya.
“Kami mengharapkan dan mendorong agar pemberitaan di media, informasi yang disajikan kepada khalayak adalah informasi yang benar, akurat, bernilai dan menjadi pelajaran politik bagi masyarakat.
Salah satu tantangan pengawasan bagi pengawas pemilu adalah kampanye melalui media sosial yang dimanfaatkan peserta pemilu dengan berbagai modus operandi,” ucap komisioner Bawaslu NTT, Amrunur Muh Darwan Sabtu (23/3/24).
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam pemilu politisasi SARA, Hoax, ujaran kebencian serta disinformasi sering ditemukan.
“Pada pemilu 2024, Bawaslu menangani satu kasus dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan di media sosial terkait ujaran kebencian,” ungkapnya.
Kedepan tahapan pemilihan akan dimulai, akan ada perhelatan Pilkada di 22 kabupaten/kota termasuk gubeenur – wakil gubernur NTT.
“Potensi kerawanan dan pelanggaran pemilu jauh lebih besar dengan demikian Bawaslu akan bersinergi dengan semua pihak termasuk rekan – rekan media, mahasiswa, masyarakat untuk memastikan kegiatan Pilkada berlangsung dengan baik,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar