KUPANG – Ratusan tenaga kesehatan pada beberapa Puskesmas Kota Kupang mendatangi Dinkes serta kantor Walikota pertanyatakan tunjangan penghasilan pegawai (TPP). Pasalnya, yang seharusnya dibayarkan Rp 1.350.000 menjadi hanya Rp 600 ribu dan dipotong pajak.
Erik Kaku, Nakes puskesmas Naioni mengatakan bahwa mereka menuntut keadilan. “Yang pertama kita Nakes menuntut keadilan realisasi TPP sudah jelas – jelas tidak adil,” ucapnya kepada kupangterkini.com Selasa (1/11/22) di halaman kantor Walikota Kupang.
Menurutnya, dinas – dinas yang lain bahkan dinas kesehatan sendiri pembayaran TPP itu sesuai kelas dan jabatan. “Kita Nakes Rp 1.350.000 tetapi per kemarin rekapannya Rp 600 ribu dipotong lebih dari 50 persen, itu yang kita datang kesini.
Datang pertama di dinas kesehatan jawaban tidak memuaskan para Nakes. “Maka kita datang ke kantor Walikota untuk menghadap pejabat yang kita anggap orangtua kita lah, kita minta bertemu pun tidak mau,” ungkapnya.
Jadi, para Nakes memutuskan untuk membubarkan diri dan berencana kembali mendatangi kantor Walikota serta dinas kesehatan pada esok hari. “Kita Nakes tidak ada yang masuk kantor, pelayanan tutup. Silahkan berobat ke dinas kesehatan,” tegasnya.
Selanjutnya, Evy Nakes dari puskesmas Alak menambahkan bahwa jika besok tidak ada kepastian soal TPP maka mereka akan bersurat ke pusat. “Kami akan minta bantuan dari organisasi profesi untuk bantu kami menyuarakan, karena kami selama ini tidak diperhatikan tentang dana,” ujarnya.
Sentara itu, kepala dinas kesehatan serta penjabat Walikota Kupang sendiri saat ini tidak berada di tempat. Para Nakes juga semuanya satu suara akan kembali lagi besok tepat pukul 09.00 Wita dan dipastikan sejumlah puskesmas pelayanannya tutup.
laporan : yandry imelson
Komentar