KUPANG – Menghadapi masa tanam tahun 2022/2023, pemerintah provinsi NTT melalui dinas Pertanian dan tanaman pangan mulai mempersiapkan lahan – lahan untuk proses penanaman bulan Oktober hingga Maret nanti.
Kepala dinas pertanian dan tanaman pangan, Lucky F Koli menyampaikan kepada kupangterkini.com Rabu (28/9/22) bahwa terkait dengan program tanam jagung panen sapi (TJPS) pada tahun 2022 ini pemerintah menargetkan 105 ribu hektare. “Yang sudah kita tanami lebih kurang 30 ribu hektare, penanamannya dilakukan pada masa tanam kedua April – September kemarin,” ucapnya.
Selanjutnya, untuk sisanya akan dikerjakan pada masa tanam pertama periode Oktober – Maret. “Kita sudah siapkan 88 ribu hektare, sudah kita ajukan ke badan pelaksana dan sudah diseleksi sekitar 40 ribu dan kemudian pencairan yang pertama dari TJPS kemitraan untuk petani bisa melakukan penanaman,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lucky mengungkapkan bahwa sesuai hasil koordinasi dengan BMKG, musim hujan akan jatuh pada akhir Oktober nanti. “Sehingga kita telah melakukan persiapan – persiapan untuk memfasilitasi yang curah hujannya duluan yaitu di Flores bagian barat, ucapnya.
Sedangkan untuk kabupaten lain, akan dilanjutkan pada bulan November dan seterusnya sampai akhir bulan April. “Target produksi yang kita harapkan dari penanaman TJPS adalah sekitar 400 ribu ton dan itu kita akan gunakan untuk kepentingan industri pakan ternak dan selebihnya dikirim ke luar,” ujar Lucky.
Selanjutnya, pemerintah juga dalam jangka pendek bekerja sama dengan kabupaten Bangli untuk menyuplai kebutuhan jagung kesana. “Selanjutnya dari sana akan menyuplai daging dan telur ayam untuk kebutuhan kita di NTT khususnya kita fokus di pulau Sumba,” katanya.
Berikutnya, untuk mengantisipasi krisis pangan maka pemerintah akan fokus pada empat komoditas. “Pertama Jagung lalu Sorgum, Kelor dan dari aspek peternakan yakni ayam KUB,” tandasnya.
laporan : yandry imelson
Komentar