Pemilihan Ketua RW Namosain Menuai Protes

Berita Kota1241 Dilihat

KUPANG – Pemilihan Ketua RW  001 Kelurahan Namosain  diprotes warga. Mereka menilai saat diselenggarakan pemilihan tidak sesuai dengan tata tertip (Tatip) yang berlaku. Dimana kandidat dalam pemilihan itu tidak mengantongi syarat menimal Pendidikan. 

 ‘’Sebagai tokoh masyarakat, saya tidak terima dengan aturan yang dikeluarkan Lurah. Kami merasa sudah dikibulin dengan proses pemilihan ini, ‘’  kata Anton Ndoen kepada kupangterkini.com usai pemilihan ketua RW 001 di SD Negeri 1 Osmok, Kecamatan Alak, Selasa (12/1).

Menurutnya, keputusan yang dibuat pihak kelurahan malah diabaikan. Padahal, saat pemilihan ketua RT beberapa waktu lalu,  dilaksanakan sesuai dengan tatip, yakni calon minimal berijazah SMA. Tapi dalam pemilihan ketua RW 001 yang berijazah SD dan SMP juga  bisa maju sebagai kandidat. Hal inilah yang membuat Anton mempertanyakannya.

Baca Juga :  Masih Banyak yang Mengabaikan Pemkot Ancam Tutup Paksa

Pernyataan Anton mendapat bantahan dari Yohanis  Ndoen. Mantan anggota DPRD Kota Kupang dari  Hanura itu menyatakan kalua  proses pemilihan tak mengalami kecurangan atau menabrak aturan.

Dari tiga kandidat yang memperebutkan 12 suara perwakilan RT, Basarudin mendapat dukungan enam suara. Dua calon lain Herman Welkis dan Jimmy Banoet masing-masing mengantongi empat dan suara dukungan saja. Dan itu suddah diselsaikan secar baik.

Menanggapi polemik ini,  Lurah Namosain, Ester Manu yang ditemui Rabu (13/1)  mengatakan  bahwa proses pemilihan sesuai tatip. ‘’Sudah betul dan tidak ada masalah, kalau ada perubahan pasti dirubah oleh ketua tim pelaksana pemilihan ketua RW,’’ ujarnya.

‘’Saya sebagai Lurah hanya memantau, apabila ada keributan baru saya turun tangan menyelesaikan. Kalau untuk calon ketua  RW hanya punya ijazah SD dan  SMP tidaklah masalah yang penting dia sebagai ketua RW bisa bekerja juga bertanggung jawab atas warganya. Jadi tak perlu diributkan lagi siapa pun yang terpilih menjadi ketua RW, asalkan bisa melayani bila diperlukan warga,” jelas Ester.  (andi pah)

Komentar