Seorang Pemuda Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional5092 Dilihat

OELAMASI – Kembali lagi terjadi kasus bunuh diri, kali ini seorang pemuda berinisial EA, 25 warga RT 010/RW 005, Dusun III Desa Kuimasi, Kecamatan Fatuleu ditemukan tewas gantung diri pada Jumat (17/1) petang. Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar 70 meter dari rumah korban.

Kapolres Kupang KBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Fatuleu, Ipda David Fanggidae menyatakan kepada kupangterkini.com kejadiannya Jumat sore dan sudah dilakukan olah TKP. “Diduga korban gantung diri karena alami ganguan kejiwaan,” terangnya Sabtu (18/1/25).

Menurut Ipda David peristiwa ini bermula pada hari Jumat siang, sekitar pukul 14.30 Wita ketika korban mengantar ayahnya Markus Ano, ke kebun di Uel, Desa Nunkurus. “Setelah mengantar ayahnya, korban kembali ke rumah sekitar pukul 15.30 Wita dan meminta uang kepada ibunya, Orance Snae untuk mengisi pulsa namun permintaan tersebut ditolak lalu korban kemudian masuk ke kamar,” tambahnya.

Setelah pukul 16.00 Wita, ibunya memanggil korban untuk membuka pintu kamar. “Korban membuka pintu dan langsung berlari keluar sambil membawa sebuah benda yang disembunyikan di dalam bajunya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jalur Oesao Menuju Oekabiti, Rawan Begal

Selanjutnya, sekitar satu jam korban tidak terlihat lagi disekitar rumah, sang ibunda kemudian mencari kerumah tetangga namun korban tidak ditemukan. Pada pukul 19.24 Wita, saudari korban, Yumina Ano, menghubungi Rusmy Olla untuk membantu mencari korban.

“Akhirnya, pada pukul 20.39 Wita, adik kandung korban, Risky Ano dan Migel Ano menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung di kebun milik Luter Ena, sekitar 70 meter dari rumahnya,” kata Ipda David.

Polisi yang mendapatkan informasi tersebut juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mendalami kasus ini. “Dugaan sementara, korban mengalami gangguan kejiwaan sebelum memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, sedangkan pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.

Baca Juga :  Gegara Lapar, Anak Bunuh Ibu Kandung

Sementara itu, dari pengakuan keluarga menyebutkan bahwa, pada tahun 2021 korban pernah mendapat perawatan dirumah sakit jiwa Naimata. “Hingga Desember 2024, korban belum sempat mendapat perawatan lagi karena selalu kabur dari rumah sakit jiwa,” tandasnya.

Laporan : Yandry Imelson

Komentar